Perang Dagang Hantam Bursa China, Hang Seng Ditolong Alibaba

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
30 May 2019 09:21
Indeks Shanghai dibuka melemah 0,39% ke level 2.903,42, sedangkan indeks Hang Seng dibuka menguat 0,31% menjadi 27.319,25 poin.
Foto: REUTERS/Aly Song
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Negeri Tiongkok dibuka variatif pada perdagangan Kamis ini (30/5/2019) di tengah masih tegangnya negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Data perdagangan menunjukkan, indeks Shanghai dibuka melemah 0,39% ke level 2.903,42, sedangkan indeks Hang Seng dibuka menguat 0,31% menjadi 27.319,25 poin.

Sentimen yang menyelimuti pelemahan indeks Shanghai masih seputar pertikaian antara Washington dan Beijing yang tiada akhir. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa AS belum siap untuk mencapai kesepakatan dengan China, walau hal itu akan terjadi di masa depan.

Trump bahkan menambahkan bahwa bea masuk yang dikenakan oleh AS terhadap produk impor asal China dapat dinaikkan dengan sangat signifikan dan mudah.


"Saya percaya kami akan membuat kesepakatan yang bagus dengan China suatu saat nanti. Sebab saya tidak yakin China bisa terus membayar bea masuk. Anda tahu? Pebisnis sudah meninggalkan China, ratusan bahkan ribuan," tegas Trump dilansir Reuters.

Belum lagi, Rabu kemarin (29/5/2019) Huawei dilaporkan telah mengambil langkah hukum guna mempercepat penyelesaian gugatan yang diajukan kepada pemerintah AS, dilansir CNBC International.

Sebagai informasi, pada bulan Maret Huawei menggugat hukum yang melarang lembaga pemerintah untuk membeli perangkat telekomunikasi miliknya tidaklah berlandaskan konstitusi. Hukum yang dimaksud tersebut dikenal dengan nama National Defense Authorization Act (NDAA).

Kini, Huawei mengajukan apa yang dikenal dalam istilah hukum sebagai "motion for summary judgement."

Intinya, Huawei meminta kepada pengadilan untuk memenangkannya dalam gugatan yang sebelumnya mereka ajukan, atas dasar bahwa sengketa dengan AS menghadirkan kejanggalan terkait hukum dan tidak berlandaskan fakta

Di lain pihak, indeks Hang Seng dibuka perkasa karena penguatan di emiten-emiten teknologi.

Emiten teknologi menguat karena raksasa e-commerce China, Alibaba, dikabarkan akan melepas sahamnya ke publik melalui bursa Hong Kong yang memungkinkan perusahaan meraup dana segar hingga US$ 20 miliar atau setara Rp 28 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$), dilansir CNBC International.

Dengan masuknya Alibaba, besar kemungkinan perusahaan teknologi lainnya juga akan tertarik untuk melakukan penawaran saham perdana di bursa Hong Kong sehingga bursa saham negeri kediaman aktor Andy Lau ini makin naik pamor di kalangan investor.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari China dan Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Damai Dagang Makin Pasti, Shanghai dan Hang Seng Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular