Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi

Market - Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 March 2023 08:56
bursa saham asia Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia bervariasi pada awal perdagangan Kamis (2/3/2023). Pergerakan tersebut mengindikasi pelaku pasar masih berhati-hati akibat dunia yang masih dipenuhi ketidakpastian.

Indeks Nikkei tercatat menguat 0,1% saja, sementara Kospi Korea Selatan naik 0,58%. Di sisi lain, indeks Hang Seng Hong Kong justru merosot 0,9% begitu juga dengan Shanghai Composite China yang turun 0,1%. Padahal ada kabar baik dari Negeri Tiongkok.

Rabu kemarin purchasing managers' index (PMI) China dilaporkan tumbuh menjadi 52,6 pada Februari, dari bulan sebelumnya 50,1. Ekspansi sektor manufaktur (angka indeks di atas 50) tersebut menjadi yang tercepat dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Artinya, China menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Meski demikian, kabar buruk datang dari Barat. Inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (CPI) di Amerika Serikat kembali menanjak. Ditambah dengan pasar tenaga kerja yang masih kuat, membuat bank sentral AS (The Fed) diprediksi akan agresif dalam menaikkan suku bunga.

Hal tersebut membuat bursa saham AS (Wall Street) sulit menguat. Apalagi jika suku bunga sudah tinggi tetapi inflasi masih sulit turun, maka tidak hanya resesi tetapi risiko stagflasi semakin besar.

Tarik menarik antara kabar baik dari China dan risiko stagflasi Amerika Serikat membuat bursa saham Asia bervariasi pagi ini.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Rayakan Imlek, Bursa Jepang & Australia Ditutup Ijo Royo-Royo


(pap/pap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading