Tren Turun Mulai Terbatas, Saham Japfa Diburu Lagi

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 May 2019 13:26
Pelemahan harga saham PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) belakangan mulai mereda.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan harga saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) belakangan mulai mereda dan pada perdagangan Kamis ini (23/5/2019) akhirnya diburu pelaku pasar sehingga menguat.

Hingga penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia sesi I pukul 12.00 WIB, saham berkode JPFA tersebut diperdagangkan pada level Rp 1.405/saham dengan penguatan 3,31%. Volume transaksi mencapai 20,37 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 28,49 miliar.

Asing tercatat melakukan aksi jual, Rp 401 juta di pasar reguler, sementara penguatan saham Japfa ini ditopang aksi beli yang dilakukan investor domestik. 

Kendati demikian, sejak awal tahun hingga Kamis ini (year to date) saham Japfa masih memberikan return negatif yakni minus 34,65% dan 1 bulan terakhir minus 16,12%.

Secara teknikal, jika melihat pergerakan saham Japfa hari ini, menunjukkan potensi penguatan dalam jangka pendek karena posisi harga sudah bergerak di atas rata-rata harga sahamnya dalam 5 hari (Moving Average/MA5).

Kinerja dari saham yang dikuasai oleh Credit Suisse AG Singapore tersebut masih anjlok secara year to date 34,65%. Turunnya harga jual ayam potong secara rata-rata nasional yang sempat terjadi beberapa bulan lalu membuat kinerja keuangan JPFA pada kuartal I-2019 terkoreksi.


Penjualan JPFA pada kuartal I-2019 sebenarnya mengalami kenaikan sebesar 11,8% menjadi Rp 8,56 triliun, namun laba bersih turun 28,2% akibat penurunan margin laba hanya menjadi Rp 310,74 miliar atau terjadi penurunan dibandingkan periode sama 2018 yang mencapai Rp 433,39 miliar.

Alhasil, dari sisi fundamental, sentimen kinerja keuangan ini membuat saham perusahaan terkoreksi.

Tren Turun Mulai Terbatas, Saham Japfa Diburu LagiFoto: Japfa (CNBC Indonesia/Houtman P Saragih)

Namun kabar baiknya, lembaga pemeringkat global, Fitch Ratings pekan lalu memberikan peringkat 'BB-' dengan prospek stabil pada surat utang jangka panjang yang diterbitkan JPFA. Sementara itu, untuk obligasi domestik yang diterbitkan JPFA juga diberi peringkat 'A+' dengan prospek stabil.

Peringkat obligasi nasional 'A' mengimplikasi resiko kredit (default) yang lebih kecil dibandingkan dengan pemain domestik lainnya. Namun, perubahan kondisi ekonomi masih berpeluang memberikan dampak pada kemampuan perusahaan untuk membayar tepat waktu.

Dalam laporannya, Fitch menyampaikan bahwa peringkat JPFA mencerminkan posisi perusahaan yang kuat di industri pakan dan peternakan unggas. Hal ini mampu dicapai perusahaan disokong oleh lini bisnis yang terintegrasi secara vertikal, jaringan distribusi nasional yang luas, dan hubungan yang kuat dengan para pemasok.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/tas) Next Article Saham Japfa Dilepas Investor Asing Rp 1,69 T, Ada Apa sih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular