
Harga Ayam 'Semaput', Saham JPFA Ditinggalkan Investor
Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 May 2019 11:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) pagi ini kebakaran. Tercatat saham ini sudah mengalami koreksi sampai dengan 2,80% hingga pukul 11.01 WIB ke posisi Rp 1.395/saham dibandingkan dengan harga pada penutupan perdagangan kemarin.
Saham ini telah diperdagangkan dengan volume 31,26 juta saham sebanyak 2.951 kali dan menghasilkan nilai perdagangan mencapai Rp 18,54 miliar.
Sejak awal tahun (year to date/ytd) saham pakan ternak ini sudah terkoreksi sampai dengan 35,35%.
Pada Februari lalu, pemegang sahamnya KKR & Co Inc melakukan penjualan saham JPFA mencapai Rp 853,1 miliar. Perusahaan investasi ini melepas 385 juta (3,28%) saham JPFA senilai Rp 847 miliar di harga Rp 2.200/saham.
Sementara itu, harga daging ayam rata-rata nasional sejak awal bulan ini mengalami penurunan. hari ini harga ayam Rp 34.450/kg, Turun Rp 1.500 dari tanggal 1 Mei pada harga Rp 35.950, dilansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS).
Dari sisi kinerja, JPFA pada kuartal I-2019 mengalami penurunan. Meskipun mencatat kenaikan penjualan 11,8% menjadi Rp 8,56 triliun, tapi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya sebesar Rp 310,74 miliar atau turun 28,2% dibandingkan periode sama 2018 yang mencapai sebesar Rp 433,39 miliar.
(dru) Next Article Laba Japfa Turun di Kuartal I-2022, Tapi Penjualan Masih Naik
Saham ini telah diperdagangkan dengan volume 31,26 juta saham sebanyak 2.951 kali dan menghasilkan nilai perdagangan mencapai Rp 18,54 miliar.
Sejak awal tahun (year to date/ytd) saham pakan ternak ini sudah terkoreksi sampai dengan 35,35%.
Sementara itu, harga daging ayam rata-rata nasional sejak awal bulan ini mengalami penurunan. hari ini harga ayam Rp 34.450/kg, Turun Rp 1.500 dari tanggal 1 Mei pada harga Rp 35.950, dilansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS).
Dari sisi kinerja, JPFA pada kuartal I-2019 mengalami penurunan. Meskipun mencatat kenaikan penjualan 11,8% menjadi Rp 8,56 triliun, tapi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya sebesar Rp 310,74 miliar atau turun 28,2% dibandingkan periode sama 2018 yang mencapai sebesar Rp 433,39 miliar.
(dru) Next Article Laba Japfa Turun di Kuartal I-2022, Tapi Penjualan Masih Naik
Most Popular