Demo 22 Mei Bikin Transaksi Sepi, IHSG Ditutup Melemah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 May 2019 16:57
Demo 22 Mei Bikin Transaksi Sepi, IHSG Ditutup Melemah
Foto: foto/ratusan Massa Berdemo di Bawaslu/Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat dibuka melemah 0,05%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemudian membalikkan keadaan dengan naik ke zona hijau sebelum akhirnya jatuh lagi ke zona merah dan ditutup melemah 0,2% ke level 5.939,64.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong pelemahan IHSG di antaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,67%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-3,49%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,71%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-0,98%), dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk/INKP (-3,57%).

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,05%, indeks Hang Seng juga naik 0,18%, indeks Straits Times naik 0,06%, dan indeks Kospi pun meningkat 0,18%.

Sentimen positif bagi bursa saham Benua Kuning datang dari harapan bahwa AS-China bisa kembali mesra di bidang perdagangan dengan kembali ke meja negosiasi.

Seperti yang diketahui, pada pekan lalu Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan kondisi darurat nasional di sektor teknologi melalui sebuah perintah eksekutif. Huawei Technologies dan 70 entitas terafiliasi dimasukkan ke dalam daftar perusahaan yang dilarang membeli perangkat dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah.


Demo Ricuh Buat Transaksi Jadi Sepi, IHSG Ditutup MelemahFoto: Huawei (REUTERS/Stringe)

Namun pada hari Senin (20/5/2019) waktu setempat, AS melunak dengan melonggarkan sejumlah larangan yang dikenakan pekan lalu terhadap Huawei.

Departemen Perdagangan AS mengizinkan Huawei untuk membeli barang-barang buatan AS selama 90 hari demi mempertahankan jaringan yang sudah ada saat ini dan menyediakan pembaruan (update) piranti lunak bagi ponsel-ponsel Huawei yang sudah ada saat ini, dilansir dari Reuters.

"Pendeknya, pelonggaran ini akan memperbolehkan operasi tetap berlanjut bagi pengguna ponsel Huawei dan jaringan broadband di pedalaman," kata Menteri Perdagangan AS Wilburr Ross.

Perkembangan terbaru, beberapa pejabat keamanan negara AS khawatir bahwa Trump dapat membatalkan sanksi terhadap Huawei guna mencapai kesepakatan dagang dengan China, dilansir dari Bloomberg.

Sebelumnya, langkah serupa memang sempat diambil Trump. Pada tahun 2018, AS memblokir ZTE yang juga merupakan perusahaan pembuat perangkat telekomunikasi asal China dari membeli produk-produk teknologi AS.

ZTE hampir bangkrut karena sanksi dari AS ini, sebelum akhirnya Trump menghapuskan sanksi bagi ZTE setelah berkomunikasi dengan Presiden China Xi Jinping.

Pada akhir bulan depan, Trump akan bertemu dengan Xi di sela-sela KTT-G20 di Jepang. Ada kemungkinan, sanksi bagi Huawei akan semakin dilonggarkan atau bahkan dicabut pasca keduanya bersua.

Jika ini yang terjadi, kedua negara dimungkinkan untuk kembali menggelar negosiasi yang pada akhirnya bisa mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung begitu lama.

LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>

Sayang, kericuhan yang mewarnai jalannya demo 22 Mei membuat investor cemas dan melego saham-saham di Tanah Air. Sejak dini hari tadi, massa menggelar demo di berbagai titik di Jakarta yang berujung menjadi kericuhan. Salah satu lokasi yang menjadi titik kericuhan adalah Tanah Abang.

Demo ini berkaitan dengan penolakan sejumlah kelompok masyarakat terhadap hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) yang memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa terdapat 200 orang luka-luka karena kericuhan demo semalam. Anies bahkan menyebut ada 6 orang yang tewas akibat peristiwa tersebut.

"Ini per jam 09.00 WIB. Jadi ada sekitar 200-an orang luka-luka," ujar Anies di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

Demo Ricuh Buat Transaksi Jadi Sepi, IHSG Ditutup MelemahFoto: Andrean Kristianto

Hingga kini, situasi masih juga panas. Bahkan, pemerintah memutuskan untuk membatasi aktivitas di media sosial untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama peredaran informasi hoax.

"Sementara untuk hindari provokasi kita melakukan pembatasan akses di media tertentu agar tidak diaktifkan. Akses media sosial untuk jaga hal-hal negatif yang disebarkan masyarakat," kata Menkopolhukam Wiranto di Jakarta, Rabu sore (22/5/2019).

Saat ini, massa tengah berkumpul di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk kembali menyuarakan aspirasinya. Dilansir dari CNN Indonesia, hingga kini personel kepolisian berpakaian lengkap menjaga ketat gedung Bawaslu. Tak hanya polisi, personel TNI AD juga diterjunkan untuk ambil bagian dalam melakukan pengamanan.

Ricuhnya gelaran demo 22 Mei membuat transaksi berlangsung sangat sepi. Sepanjang hari, nilai transaksi hanya tercatat senilai Rp 6,94 triliun, jauh di bawah rata-rata nilai transaksi harian yang senilai Rp 10 triliun.

LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>

Investor asing memegang peranan besar dalam mendorong IHSG melemah. Per akhir perdagangan, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 143,7 miliar di pasar saham (pasar reguler), menandai jual bersih selama 14 hari beruntun (dimulai dari tanggal 3 Mei).

Jika ditotal, dalam 14 hari tersebut, total jual bersih investor asing di pasar reguler mencapai Rp 10 triliun.

Wajar jika investor asing tak juga berhenti melego saham-saham di Indonesia. Pasalnya, kinerja rupiah dalam beberapa waktu terakhir memang memprihatinkan. Terhitung dalam periode 3 Mei hingga hari ini, rupiah sudah melemah 1,93% di pasar spot, dari Rp 14.245/dolar AS menjadi Rp 14.520/dolar AS. Pada hari ini, depresiasi rupiah adalah sebesar 0,31%.


Pelemahan rupiah yang signifikan membuat investor asing berpotensi menanggung yang namanya kerugian kurs sehingga mau tak mau aksi jual dilakukan di pasar saham.

Maklum saja jika rupiah terus melemah. Pasalnya, ada awan hitam yang menyelimuti bernama defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD).

Belum lama ini, CAD periode kuartal-I 2019 diumumkan senilai US$ 7 miliar atau setara dengan 2,6% dari PDB, sudah jauh lebih dalam dari defisit periode yang sama tahun lalu (kuartal-I 2018) yang hanya senilai US$ 5,19 miliar atau 2,01% dari PDB.

Jika berbicara mengenai rupiah, transaksi berjalan merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.

Pada kuartal-II 2019, nampaknya CAD masih akan dalam. Pasalnya, neraca dagang Indonesia membukukan defisit senilai US$ 2,5 miliar pada April 2019. Berdasarkan data Refinitiv, defisit pada April 2019 merupakan yang terparah atau terdalam sepanjang sejarah Indonesia. Sebelumnya, defisit paling dalam tercatat senilai US$ 2,3 miliar dan terjadi pada Juli 2013.

Kalau neraca dagang (yang merupakan komponen dari transaksi berjalan) saja sudah membukukan defisit yang begitu dalam, tentu CAD akan sulit diredam. Ada kemungkinan, CAD untuk keseluruhan tahun 2019 akan lebih dalam dibandingkan CAD untuk keseluruhan tahun 2018 yang sebesar 2,98% dari PDB.

Selain itu, panasnya tensi politik terkait dengan kericuhan demo 22 Mei ikut membuat rupiah dilepas pelaku pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular