
Mau Trading Forex Hari Ini? Cermati Sentimen Berikut
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 May 2019 08:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar forex belakangan ini dipenuhi berbagai sentimen, khususnya perang dagang yang tensinya naik turun. Sejak pekan lalu euro dan poundsterling menjadi dua mata uang yang paling tertekan akibat masalah isu politik di Inggris dan Uni Eropa.
Selain perang dagang berikut beberapa sentimen yang dapat mempengaruhi perdagangan forex hari ini, Rabu (22/5/2019).
Proposal Brexit dan Referendum Kedua
Perdana Menteri Inggris Theresa May akhirnya memberikan detail proposal Brexit yang akan diserahkan ke Parlemen Inggris awal Juni nanti. Poundsterling sempat rebound pada perdagangan Selasa (21/5/19) sebelum May berpidato, namun setelahnya kembali melemah setelah pasar melihat tidak ada hal yang baru pada proposal tersebut kecuali tambahan referendum kedua.
Dengan proposal seperti itu, PM May diprediksi akan kembali kalah saat voting proposal dilakukan. Skenario yang ada pun masih sama Theresa May kemungkinan akan lengser dari jabatannya sebagai Perdana Menteri, dan ketidakpastian Brexit akan membesar, yang terus membebani pergerakan mata uang poundsterling.
Selain itu, Inggris juga akan melaporkan data inflasi bulan April yang diprediksi tumbuh 2,2% dari bulan sebelumnya 1,9%, berdasarkan data di Forex Factory. Bank Sentral Inggris atau Bank of England (BoE) menargetkan inflasi sebesar 2,0%, rilis yang lebih tinggi dari target tentunya akan memberikan tekanan bagi bank sentral pimpinan Mark Carney untuk menaikkan suku bunga, guna menekan laju inflasi.
Rilis data yang lebih tinggi dari prediksi juga bisa memberikan momentum penguatan bagi pound (meski sementara) yang sudah anjlok ke level terendah empat bulan.
Notulen Rapat Kebijakan Moneter The Fed
Kamis (23/5/19) pukul 1:00 WIB dini hari akan dirilis notula atau catatan-catatan penting rapat kebijakan moneter Federal Reserve/The Fed AS. Pasar forex ditutup pada pukul 5:00 WIB dini hari, sehingga rilis ini masih akan memberikan dampak signifikan.
Notula ini akan memberikan gambaran apakah The Fed masih berniat untuk menaikkan suku bunga di tahun ini, atau masih tetap pada pernyataan awal jika suku bunga tidak akan berubah hingga akhir tahun.
Kejutan tingginya pertumbuhan ekonomi AS di kuartal-I 2019 yang tumbuh 3,2% membuat pelaku pasar melihat ada kemungkinan suku bunga akan dinaikkan, namun satu data sepertinya masih belum akan cukup membuat The Fed menyatakan akan kembali menaikkan suku bunga.
Notula tersebut kemungkinan akan menunjukkan The Fed masih membuka ruang untuk menaikkan suku bunga, dengan syarat indikator-indikator ekonomi terus membaik. Dolar memiliki peluang untuk menguat merespons rilis ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(prm) Next Article Tunggu Sinyal Suku Bunga Negatif, Kurs Poundsterling Jeblok
Selain perang dagang berikut beberapa sentimen yang dapat mempengaruhi perdagangan forex hari ini, Rabu (22/5/2019).
Perdana Menteri Inggris Theresa May akhirnya memberikan detail proposal Brexit yang akan diserahkan ke Parlemen Inggris awal Juni nanti. Poundsterling sempat rebound pada perdagangan Selasa (21/5/19) sebelum May berpidato, namun setelahnya kembali melemah setelah pasar melihat tidak ada hal yang baru pada proposal tersebut kecuali tambahan referendum kedua.
Dengan proposal seperti itu, PM May diprediksi akan kembali kalah saat voting proposal dilakukan. Skenario yang ada pun masih sama Theresa May kemungkinan akan lengser dari jabatannya sebagai Perdana Menteri, dan ketidakpastian Brexit akan membesar, yang terus membebani pergerakan mata uang poundsterling.
Selain itu, Inggris juga akan melaporkan data inflasi bulan April yang diprediksi tumbuh 2,2% dari bulan sebelumnya 1,9%, berdasarkan data di Forex Factory. Bank Sentral Inggris atau Bank of England (BoE) menargetkan inflasi sebesar 2,0%, rilis yang lebih tinggi dari target tentunya akan memberikan tekanan bagi bank sentral pimpinan Mark Carney untuk menaikkan suku bunga, guna menekan laju inflasi.
Rilis data yang lebih tinggi dari prediksi juga bisa memberikan momentum penguatan bagi pound (meski sementara) yang sudah anjlok ke level terendah empat bulan.
Notulen Rapat Kebijakan Moneter The Fed
Kamis (23/5/19) pukul 1:00 WIB dini hari akan dirilis notula atau catatan-catatan penting rapat kebijakan moneter Federal Reserve/The Fed AS. Pasar forex ditutup pada pukul 5:00 WIB dini hari, sehingga rilis ini masih akan memberikan dampak signifikan.
Notula ini akan memberikan gambaran apakah The Fed masih berniat untuk menaikkan suku bunga di tahun ini, atau masih tetap pada pernyataan awal jika suku bunga tidak akan berubah hingga akhir tahun.
Kejutan tingginya pertumbuhan ekonomi AS di kuartal-I 2019 yang tumbuh 3,2% membuat pelaku pasar melihat ada kemungkinan suku bunga akan dinaikkan, namun satu data sepertinya masih belum akan cukup membuat The Fed menyatakan akan kembali menaikkan suku bunga.
Notula tersebut kemungkinan akan menunjukkan The Fed masih membuka ruang untuk menaikkan suku bunga, dengan syarat indikator-indikator ekonomi terus membaik. Dolar memiliki peluang untuk menguat merespons rilis ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(prm) Next Article Tunggu Sinyal Suku Bunga Negatif, Kurs Poundsterling Jeblok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular