
Pendapatan Turun, Laba Medco di Q1 Melesat Jadi Rp 404 M
Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 May 2019 15:17

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengantongi laba bersih senilai US$ 28,05 juta atau setara dengan Rp 403,95 miliar (asumsi kurs Rp 14.400/US$) sepanjang kuartal I-2019.
Jumlah laba bersih tersebut naik 29,66% dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal I-2018 yang senilai US$ 21,63 juta. Kenaikan laba bersih tersebut mendorong kenaikan jumlah laba per saham perusahaan menjadi US$ 0,00158/saham, dari sebelumnya US$ 0,00116/saham.
Mengacu laporan keuangan MEDC, sepanjang 3 bulan pertama tahun ini perusahaan mengantongi jumlah penjualan dan pendapatan lainnya mencapai US$ 283,90 juta atau Rp 4,08 triliun. Jumlah tersebut turun tipis secara year on year (YoY) dari sebelumnya senilai US$ 285,60 juta.
Pendapatan tersebut paling besar disumbang dari penjualan minyak dan gas bumi (migas) neto senilai US$ 239,52 juta, lalu dari penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya senilai US% 43,70 juta dan pendapatan dari jasa senilai US$ 672.861.
"Hasil kuartal pertama tahun ini didorong oleh peningkatan produksi dari Blok A, Blok Aceh dan aset di blok lainnya," kata Roberto Lorato, CEO Medco Energi dikutip CNBC Indonesia, Senin (20/5).
Di akhir periode tersebut perusahaan mencatat utang bersih terhadap EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) sebesar 3,1x dengan realisasi harga minyak senilai US$ 60,8/barel.
Di 3 bulan pertama tahun ini, perusahaan mencatatkan produksi migas sebanyak 90,5 million barrels of oil equivalent per day/MBOEPD (ribu barel setara minyak per hari) yang didorong oleh produksi dari dua blok baru di Aceh dan mulai kembalinya produksi di Yaman.
Adapun biaya per unit minyak dan gas sebesar US$ 7,9 per barrels of oil equivalent/BOE (barel setara minyak).
Sebelumnya Medco juga menerbitkan surat utang atau obligasi senilai US$ 650 juta atau sekitar Rp 9,29 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$). Dana obligasi akan digunakan untuk membiayai akuisisi Ophir Energy Plc dan membayar utang perusahaan.
Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan dengan adanya transaksi ini, semakin memperkuat posisi perusahaan sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam yang terintegrasi.
"Perusahaan berhasil menerbitkan obligasi [tenor] 7 tahun 7NC4 sebesar US$ 650 juta, 144A/Reg S dengan kupon 7,375%," kata Hilmi dalam siaran pers, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (7/5).
(tas) Next Article Genjot Sektor Listrik, Medco Investasikan USD 500 Juta/tahun
Jumlah laba bersih tersebut naik 29,66% dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal I-2018 yang senilai US$ 21,63 juta. Kenaikan laba bersih tersebut mendorong kenaikan jumlah laba per saham perusahaan menjadi US$ 0,00158/saham, dari sebelumnya US$ 0,00116/saham.
Mengacu laporan keuangan MEDC, sepanjang 3 bulan pertama tahun ini perusahaan mengantongi jumlah penjualan dan pendapatan lainnya mencapai US$ 283,90 juta atau Rp 4,08 triliun. Jumlah tersebut turun tipis secara year on year (YoY) dari sebelumnya senilai US$ 285,60 juta.
Pendapatan tersebut paling besar disumbang dari penjualan minyak dan gas bumi (migas) neto senilai US$ 239,52 juta, lalu dari penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya senilai US% 43,70 juta dan pendapatan dari jasa senilai US$ 672.861.
"Hasil kuartal pertama tahun ini didorong oleh peningkatan produksi dari Blok A, Blok Aceh dan aset di blok lainnya," kata Roberto Lorato, CEO Medco Energi dikutip CNBC Indonesia, Senin (20/5).
Di akhir periode tersebut perusahaan mencatat utang bersih terhadap EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) sebesar 3,1x dengan realisasi harga minyak senilai US$ 60,8/barel.
Di 3 bulan pertama tahun ini, perusahaan mencatatkan produksi migas sebanyak 90,5 million barrels of oil equivalent per day/MBOEPD (ribu barel setara minyak per hari) yang didorong oleh produksi dari dua blok baru di Aceh dan mulai kembalinya produksi di Yaman.
Adapun biaya per unit minyak dan gas sebesar US$ 7,9 per barrels of oil equivalent/BOE (barel setara minyak).
Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan dengan adanya transaksi ini, semakin memperkuat posisi perusahaan sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam yang terintegrasi.
"Perusahaan berhasil menerbitkan obligasi [tenor] 7 tahun 7NC4 sebesar US$ 650 juta, 144A/Reg S dengan kupon 7,375%," kata Hilmi dalam siaran pers, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (7/5).
(tas) Next Article Genjot Sektor Listrik, Medco Investasikan USD 500 Juta/tahun
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular