Geber Bisnis Migas & Listrik, Medco Rogoh Capex Rp 3 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 February 2021 14:02
Medco e&p natuna temukan cadangan gas di perairan natuna. (SKK Migas)
Foto: Medco e&p natuna temukan cadangan gas di perairan natuna. (SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini senilai US$ 215 juta atau setara dengan Rp 3,10 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$. Anggaran capex ini paling besar dialokasikan untuk pengembangan proyek minyak bumi dan gas perusahaan.

VP Corporate Planning and Investor Relations Medco Energi Myrta Utami mengatakan sebanyak US$ 150 juga akan dianggarkan untuk proyek migas perusahaan. Sedangkan sisanya adalah untuk pengembangan proyek listrik perusahaan.

"Capex US$ 215 miliar untuk tahun 2021," kata Myrta kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/2/2021).

Adapun tahun lalu hingga September 2020 menyerap US$ 194 juta capex. Dana ini senilai US$ 147 juta digunakan untuk menyelesaikan proyek Meliwis di Jawa Timur, pemboran eksplorasi di laut Natuna dan US$ 47 juta untuk pembangunan CCPP (combined cycle power plant) Riau dan eksplorasi pembangkit listrik panas bumi (PLTP) di Ijen, Jawa Timur, yang digarap oleh Medco Power.

Program pengeboran anjungan dua sumur di Kerisi, Laut Natuna Selatan Blok B PSC pada bulan Juli meningkatkan produksi minyak dan pengiriman gas.

Sedangkan proses eksplorasi komersial juga masih berlanjut di blok ini dengan sumur Bronang-2, Kaci-2, West Belut-1 dan Terubuk-5. Sumur ini akan dikembangkan untuk operasional pada 2021-2022.

Adapun untuk sumur eksplorasi baru-baru ini di Blawan Ijen, Jawa Timur telah menemukan reservoir uap dan sumur selanjutnya sedang dikembangkan untuk membuktikan kelayakan komersial dari pengembangan geothermal di masa depan.

Dia menjelaskan, proyek tenaga listrik lainnya, hingga periode tersebut yakni pembangunan PLTGU (pembangkit listrik tenaga gas dan uap) Riau 275 MW telah selesai 91% dan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya (PV/photovoltaic) 26 MWp di Sumbawa telah dimulai.

Lainnya adalah pengembangan fase 7 di AMNT atau PT Amman Mineral Nusa Tenggara mulai mengakses bijih produktif dengan peningkatan produksi mulai April 2020. AMNT memproduksi 192 Mlbs tembaga dan 73 Koz emas dari bijih tambang dan pemrosesan stockpile.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Medco Milik Arifin Panigoro Rugi Besar Rp 1,82 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular