Medco Energi Rights Issue, Bakal Serap Dana Rp 3,5 T

tahir saleh, CNBC Indonesia
27 July 2020 12:02
Hilmi Panigoro/Wahyu Daniel/CNBC Indonesia
Foto: Hilmi Panigoro/Wahyu Daniel/CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten migas yang dikendalikan taipan Arifin Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) siap menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue setelah memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Juni 2020.

Tanggal pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas rights issue ini diharapkan bisa dikantongi pada 12 Agustus 2020.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Medco kembali mengumumkan rencana penawaran umum terbatas III (PUT III) dengan HMETD atau rights issue dengan menjual sebanyak-banyaknya 7,5 miliar saham baru.

Hanya saja belum ketetapan harga pelaksanaan rights issue ini. Bila mengacu pada harga saham pada perdagangan Senin ini (27/7/2020), di level Rp 466/saham, maka dengan asumsi harga itu, dana rights issue yang bisa dihimpun perusahaan eksplorasi dan produksi migas ini mencapai Rp 3,5 triliun.

Saham MEDC hari ini stagnan di level tersebut dengan kapitalisasi pasar Rp 8,35 triliun.

Mengacu data prospektus tersebut, jumlah saham baru yang diterbikan dalam PUT III ini adalah jumlah maksimum saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan pada BEI.

Saat ini, saham perseroan dipegang oleh PT Medco Daya Abadi 50,01%, Diamond Bridge Pte Ltd 21,38%, PT Medco Duta 0,19%, PT Multidfabrindo 0,04%, dan investor publik 27,98%.

"Dana hasil PUT III, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan," tulis manajemen.

Sepanjang tahun lalu, MEDC mencatatkan penjualan bersih mencapai US$ 1,44 miliar atau setara dengan Rp 21 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$, dari 2018 yakni US$ 1,22 miliar atau Rp 17 triliun. MEDC mengalami rugi bersih US$ 13,53 juta atau Rp 189 miliar dari sebelumnya rugi bersih US$ 28,37 juta.

"Setiap pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk memesan saham baru dalam HMETD akan terdilusi maksimum 29,5," tulis manajemen Medco, dalam keterbukaan informasi.

Dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (24/4/2020) Direktur Utama Medco Energi Internasional, Hilmi Panigoro, mengatakan anjloknya harga minyak telah memberi dampak pada penurunan kinerja dan pendapatan perusahaan, sehingga langkah penundaan ekspansi dan beberapa proyek dinilai perlu untuk memperkecil dampak negatif dari anjloknya harga minyak tersebut.

Hilmi mengatakan saat ini perseroan tengah fokus bertahan di tengah ketidakpastian harga minyak akibat pandemi Covid-19, dibanding meneruskan rencana ekspansi perseroan. Menurutnya, dalam situasi ini perseroan dituntut untuk konservatif.

"Sebetulnya awalnya kita melakukan fund raising [penggalangan dana], kita sudah siap untuk ekspansi. Tapi keadaan seperti ini, kita harus waspada dan jeli, jadi fokus kita ga di situ [ekspansi] sekarang. Kita harus konservatif", ungkapnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hilmi Panigoro: 2023, Puncak Produksi Tembaga Amman Mineral

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular