Ekonomi AS & China Suram, Indeks Straits Times Terkoreksi

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
16 May 2019 08:33
Indeks Straits Times (STI) masih memilih anteng berada di zona merah dengan dibuka melemah 0,19% menjadi 3.212,64 poin
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Straits Times (STI) masih memilih anteng berada di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (16/5/2019).

STI dibuka melemah 0,19% menjadi 3.212,64 poin. Jika kondisi ini berlanjut hingga penutupan bursa, maka indeks acuan Bursa Singapura ini akan mencatatkan koreksi selama 4 hari berturut-turut.

Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 8 mencatatkan kenaikan harga, 16 saham melemah, dan 6 saham tidak mencatatkan perubahan harga.


Sejatinya, bara perang dagang AS-China sudah mulai mendingin karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang seringkali mengeluarkan pernyataan yang keras terhadap China kini nampak melunak.

Trump menyebut bahwa perang dagang dengan China hanya merupakan "pertengkaran kecil" serta bersikeras bahwa negosiasi antar kedua negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia tersebut belum putus.

Trump bahkan menambahkan bahwa negosiasi dengan China tersebut berlangsung dengan "sangat baik" dan menyebut bahwa hubungannya dengan Presiden China Xi Jinping "luar biasa".

Sentimen negatif tampaknya bukan lagi berasal dari perang dagang, tapi dari rilis data ekonomi dua kekuatan dunia, AS dan China.

Penjualan ritel AS turun 0,2% secara bulanan (MoM) di April, menurut data Departemen Perdagangan AS, Rabu (15/5/2019), berkebalikan dengan prediksi para ekonom yang memperkirakan ada kenaikan 0,2% MoM.

Lebih lanjut, penjualan barang-barang ritel periode yang sama di Negeri Tirai Bambu diumumkan hanya tumbuh sebesar 7,2% secara tahunan, di bawah konsensus yang sebesar 8,6% YoY.

Rendahnya laju penjualan ritel kedua negara tersebut mengindikasikan penurunan permintaan barang. Ini bukanlah berita baik bagi Negeri Singa yang ekonominya ditopang dari fungsi Singapura sebagai international-hub. Pasalnya, jika permintaan barang menurun, besar kemungkinan arus barang global juga melambat.

Pada hari ini, tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Menguat 4 hari Beruntun, Straits Times Akhirnya Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular