Analisis Teknikal

Jelang Keputusan Bunga Acuan BI, Sinyal IHSG Turun Menguat

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
16 May 2019 08:19
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan lebih dari 1% dalam 3 hari berturut-turut.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan lebih dari 1% dalam 3 hari berturut-turut. Pada perdagangan Rabu kemarin, IHSG amblas hingga 1,48% ke level terendah tahun ini yakni 5.980.

Pada perdagangan Kamis ini (16/5/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. Level pergerakan yang berpotensi diuji IHSG berada antara 5.950 hingga 6.050.

Dari bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS), pagi tadi di tutup menguat. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,45%, S&P 500 terangkat 0,58%, dan Nasdaq Composite melompat 1,13%.

Beredar kabar bahwa Presiden AS Donald Trump berencana menunda pengenaan bea impor otomotif, terutama dari China. Sejatinya bea impor otomotif akan diumumkan pada Sabtu pekan ini.

Dari dalam negeri, sepanjang Januari-April 2019 neraca dagang RI yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat defisit sebesar US$ 2,56 miliar. Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal yang sama tahun 2018 yang juga defisit namun hanya sebesar US$ 1,41 miliar.

Kondisi makroekonomi ini langsung membuat IHSG melemah. Investor asing pun terlihat masih melanjutkan aksi jual portofolio sahamnya dengan membukukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 510 miliar di pasar reguler kemarin.

Pada penutupan di pasar spot Rabu kemarin, rupiah dibanderol Rp 14.455/$US, atau secara persentase melemah 0,21% atau turun 30 poin dibandingkan posisi hari sebelumnya.


Hari ini, Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar 15-16 Mei ini. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate akan dipertahankan di angka 6% pada bulan ini.

Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, IHSG belum akan keluar dari tekanan. Terbentuknya pola lilin hitam panjang (long black candle) mengindikasikan potensi penurunan pada perdagangan hari ini.

Jelang Keputusan BI 7 Day RR, IHSG Perlihatkan Sinyal TurunSumber: Refinitiv

IHSG tampak nyaman bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5). Artinya, IHSG cenderung tertekan dalam jangka pendek.

Pada rentang yang lebih panjang, IHSG bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 200 hari (MA200), yang menunjukkan adanya koreksi pada tren utama (major trend) yang koreksinya diperkirakan cukup signifikan.

Level penahan koreksinya (support) yang terdekatnya berada di level 5.950. Apabila tertembus, IHSG berpotensi menguji level 5.870.


TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Meski Tekanan Jual Masih Tinggi, Siap-siap IHSG Reli Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular