
Analisis Teknikal
Anjlok Beruntun, Simak Peluang Trading Poundsterling Hari Ini
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 May 2019 14:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketidakpastian Brexit dan perang dagang jilid II menjadi membuat poundsterling terus tertekan sejak awal pekan ini. Sementara penurunan tingkat pengangguran gagal menyelamatkan pound.
Negosiasi lintas partai dalam pembuatan proposal Brexit masih belum menemukan titik terang yang membuat investor pesimistis akan nasib Inggris.
Sementara perang dagang jilid II Amerika Serikat (AS) dengan China mempeburuk outlook pertumbuhan ekonomi global. Belum jelasnya arah Brexit dan potensi pelambatan ekonomi global membuat prospek perekonomian Inggris menjadi sedikit suram yang tentunnya berdampak negatif bagi poundsterling.
Analisis Teknikal
Pada grafik harian terkanan turun poundsterling yang disimbolkan GBP/USD semakin kuat setelah bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah).
Sementara indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) berada di wilayah negatif yang semakin dalam.
Pada grafik 30 menit, GBP/USD bergerak di bawah MA 8, 21 dan 125, dengan MACD yang masih di area negatif, dan indikator Stochastic yang turun namun belum memasuki wilayah jenuh jual (oversold).
Indikator pada dua grafik tersebut menunjukkan potensi turun GBP/USD. Target penurunan pertama Selasa kemarin US$ 1,2910 berhasil tercapai dan pasangan mata uang ini bergerak di dekat area tersebut dalam waktu yang cukup lama.
Selama tertahan di bawah US$ 1,2910, pound berpeluang besar akan melemah ke US$ 1,2870.
Sementara tekanan akan sedikit mereda jika pound mampu naik dan melewati resisten US$ 1,2950.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Support Kuat Jebol, Pound Berpeluang Turun Lagi
Negosiasi lintas partai dalam pembuatan proposal Brexit masih belum menemukan titik terang yang membuat investor pesimistis akan nasib Inggris.
Sementara perang dagang jilid II Amerika Serikat (AS) dengan China mempeburuk outlook pertumbuhan ekonomi global. Belum jelasnya arah Brexit dan potensi pelambatan ekonomi global membuat prospek perekonomian Inggris menjadi sedikit suram yang tentunnya berdampak negatif bagi poundsterling.
![]() |
Pada grafik harian terkanan turun poundsterling yang disimbolkan GBP/USD semakin kuat setelah bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah).
Sementara indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) berada di wilayah negatif yang semakin dalam.
![]() |
Pada grafik 30 menit, GBP/USD bergerak di bawah MA 8, 21 dan 125, dengan MACD yang masih di area negatif, dan indikator Stochastic yang turun namun belum memasuki wilayah jenuh jual (oversold).
Indikator pada dua grafik tersebut menunjukkan potensi turun GBP/USD. Target penurunan pertama Selasa kemarin US$ 1,2910 berhasil tercapai dan pasangan mata uang ini bergerak di dekat area tersebut dalam waktu yang cukup lama.
Selama tertahan di bawah US$ 1,2910, pound berpeluang besar akan melemah ke US$ 1,2870.
Sementara tekanan akan sedikit mereda jika pound mampu naik dan melewati resisten US$ 1,2950.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Support Kuat Jebol, Pound Berpeluang Turun Lagi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular