
Analisis Teknikal
Tekanan Masih Kuat, Ini Peluang Trading Poundsterling
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 May 2019 15:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Poundsterling dibuka gap up atau menguat pada perdagangan Senin (20/5/19), meski demikian tekanan turun bagi mata uang Inggris ini masih cukup besar.
Pada pukul 14:36 WIB, pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,2738, mengutip kuotasi MetaTrader 5.
Belum adanya titik terang masalah Brexit menjadi penekan utama poundsterling. Aksi short covering kemungkinan menjadi pemicu penguatan pound. Hingga Jumat (17/5/19) lalu, pound sudah anjlok 5 hari beruntun dan mencapai level terendah empat bulan.
Hingga saat ini, Perdana Menteri Inggris Theresa May yang berencana mengajukan proposal Brexit ke parlemen di awal Juni diprediksi akan kalah lagi, dan posisinya sebagai orang nomer 1 di pemerintahan diperkirakan akan lengser.
Analisis Teknikal
Pada Jumat lalu, pound anjlok tajam setelah menembus level kunci US$ 1,2765, target penurunan ke US$ 1,2731 bahkan berhasil dilewati.
Melihat grafik harian indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) berada di wilayah negatif yang semakin dalam, mengindikasikan tekanan turun yang masih kuat.
Poundsterling yang disimbolkan GBP/USD bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah), juga menyiratkan tekanan turun yang kuat.
Sementara pada time frame 1 jam, GBP/USD bergerak di atas MA 8, 21, tetapi masih jauh di bawah MA125, MACD bergerak naik namun masih berada di wilayah negatif cukup dalam, stochastic naik dan namun belum memasuki wilayah jenuh beli (overbought).
Masih ada peluang pound untuk rebound lebih lanjut, tetapi sepertinya hanya hingga US$ 1,2765. Selama tertahan di bawah level tersebut poundsterling masih cenderung melemah menguji kembali US$ 1,2731, atau lebih dalam ke US$ 1,2700.
Peluang ke area US$ 1,2664 menjadi terbuka jika GBP/USD mampu menembus US$ 1,2700.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Support Kuat Jebol, Pound Berpeluang Turun Lagi
Pada pukul 14:36 WIB, pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,2738, mengutip kuotasi MetaTrader 5.
Belum adanya titik terang masalah Brexit menjadi penekan utama poundsterling. Aksi short covering kemungkinan menjadi pemicu penguatan pound. Hingga Jumat (17/5/19) lalu, pound sudah anjlok 5 hari beruntun dan mencapai level terendah empat bulan.
Analisis Teknikal
![]() |
Pada Jumat lalu, pound anjlok tajam setelah menembus level kunci US$ 1,2765, target penurunan ke US$ 1,2731 bahkan berhasil dilewati.
Melihat grafik harian indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) berada di wilayah negatif yang semakin dalam, mengindikasikan tekanan turun yang masih kuat.
Poundsterling yang disimbolkan GBP/USD bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah), juga menyiratkan tekanan turun yang kuat.
![]() |
Sementara pada time frame 1 jam, GBP/USD bergerak di atas MA 8, 21, tetapi masih jauh di bawah MA125, MACD bergerak naik namun masih berada di wilayah negatif cukup dalam, stochastic naik dan namun belum memasuki wilayah jenuh beli (overbought).
Masih ada peluang pound untuk rebound lebih lanjut, tetapi sepertinya hanya hingga US$ 1,2765. Selama tertahan di bawah level tersebut poundsterling masih cenderung melemah menguji kembali US$ 1,2731, atau lebih dalam ke US$ 1,2700.
Peluang ke area US$ 1,2664 menjadi terbuka jika GBP/USD mampu menembus US$ 1,2700.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Support Kuat Jebol, Pound Berpeluang Turun Lagi
Most Popular