
Ada Apa dengan Telkom, kok Asing Lepas Rp 232 M Sepekan?
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
14 May 2019 12:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) terpantau terkoreksi 40 poin atau 1,06% ke level Rp 3.730/saham hingga sesi pertama perdagangan Selasa (14/5/2019). Koreksi saham TLKM senada dengan pergerakan IHSG yang juga berada di zona merah di level 6.056,27.
Data perdagangan hingga pukul 11:59 WIB menunjukkan, saham TLKM ditransaksikan sebanyak 34,24 juta saham dengan nilai transaksi Rp 129,23 miliar dan frekuensi perdagangan sebanyak 5.826 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham TLKM terkoreksi 4,36%, sedangkan secara year to date hanya terkoreksi tipis 0,53%.
Selasa ini, investor asing melepas saham TLKM di pasar reguler sebesar Rp 55,15 miliar. Dalam sepekan terakhir, aksi jual asing di saham perusahaan BUMN yang dipimpin Alex J Sinaga itu mencapai Rp 232,23 miliar.
Kevin Juido Hutabarat, Analis PT Paramitra Alfa Sekuritas menilai koreksi IHSG terjadi sebagai respons negatif perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kondisi ini membuat pelaku pasar cenderung menahan diri (wait and see) dalam membeli saham, bahkan asing lebih condong melakukan aksi jual.
Kevin pun belum bisa menyebutkan rekomendasi saham apa yang menarik bagi pelaku pasar kala perang dagang terus berlanjut, termasuk rekomendasi saham emiten telekomunikasi.
"Investor cenderung lebih wait and see, saya masih belum bisa menyebutkan rekomendasi saham apa saja yang menarik," kata Kevin Juido kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/5/2019).
Dari sisi kinerja, sepanjang triwulan pertama tahun ini, pendapatan TLKM secara konsolidasi tumbuh 7,7% sebesar Rp 34,84 triliun dari periode yang sama pada 2018.
Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi juga naik 8,8% menjadi Rp 17,53 triliun. Adapun, laba bersih tercatat naik 8,5% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 6,22 triliun.
Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga di Jakarta menyebutkan, pencapaian itu tidak lepas dari pertumbuhan lini bisnis digital yang meningkat 26,2% dibanding tahun lalu. Pertumbuhan omzet TLKM juga disokong dari meningkatnya capaian penjualan segmen data yang naik 30,2% secara tahunan menjadi Rp 13,05 triliun.
Hingga triwulan pertama, realisasi belanja modal TLKM mencapai Rp 7,26 triliun atau sekitar 22% dari anggaran belanja modal di tahun ini.
Alokasi belanja modal digunakan untuk membangun infrastruktur broadband untuk mobile, jaringan akses serat optik ke rumah, dan jaringan backbone serat optik bawah laut dan terestrial.
Mau tahu kalau konsolidasi emiten telco terjadi?
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Perhatian! Saham Telkom Reli & Tertinggi Sejak Awal 2018
Data perdagangan hingga pukul 11:59 WIB menunjukkan, saham TLKM ditransaksikan sebanyak 34,24 juta saham dengan nilai transaksi Rp 129,23 miliar dan frekuensi perdagangan sebanyak 5.826 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham TLKM terkoreksi 4,36%, sedangkan secara year to date hanya terkoreksi tipis 0,53%.
Kevin Juido Hutabarat, Analis PT Paramitra Alfa Sekuritas menilai koreksi IHSG terjadi sebagai respons negatif perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kondisi ini membuat pelaku pasar cenderung menahan diri (wait and see) dalam membeli saham, bahkan asing lebih condong melakukan aksi jual.
Kevin pun belum bisa menyebutkan rekomendasi saham apa yang menarik bagi pelaku pasar kala perang dagang terus berlanjut, termasuk rekomendasi saham emiten telekomunikasi.
"Investor cenderung lebih wait and see, saya masih belum bisa menyebutkan rekomendasi saham apa saja yang menarik," kata Kevin Juido kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/5/2019).
Dari sisi kinerja, sepanjang triwulan pertama tahun ini, pendapatan TLKM secara konsolidasi tumbuh 7,7% sebesar Rp 34,84 triliun dari periode yang sama pada 2018.
Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi juga naik 8,8% menjadi Rp 17,53 triliun. Adapun, laba bersih tercatat naik 8,5% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 6,22 triliun.
Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga di Jakarta menyebutkan, pencapaian itu tidak lepas dari pertumbuhan lini bisnis digital yang meningkat 26,2% dibanding tahun lalu. Pertumbuhan omzet TLKM juga disokong dari meningkatnya capaian penjualan segmen data yang naik 30,2% secara tahunan menjadi Rp 13,05 triliun.
Hingga triwulan pertama, realisasi belanja modal TLKM mencapai Rp 7,26 triliun atau sekitar 22% dari anggaran belanja modal di tahun ini.
Alokasi belanja modal digunakan untuk membangun infrastruktur broadband untuk mobile, jaringan akses serat optik ke rumah, dan jaringan backbone serat optik bawah laut dan terestrial.
Mau tahu kalau konsolidasi emiten telco terjadi?
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Perhatian! Saham Telkom Reli & Tertinggi Sejak Awal 2018
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular