Perang Dagang Memanas, Sri Mulyani Cs Sambangi Jokowi

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 May 2019 11:57
Jokowi menerima sejumlah menteri Kabinet Kerja dan sejumlah pemangku kepentingan terkait di Istana Merdeka, Selasa (14/5/2019).
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah), Gubernur BI Perry Warjiyo (kanan) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kiri) dalam acara peresmian pembangunan kantor baru OJK di Jakarta, beberapa waktu lalu. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima sejumlah menteri Kabinet Kerja dan sejumlah pemangku kepentingan terkait di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di halaman Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, telah hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Selain itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga hadir.

Belum diketahui, apa yang dibahas kepala negara dengan sejumlah pemangku kepentingan ini. Namun diyakini, Jokowi bersama menteri dan BI membahas kondisi perekonomian terkini.




Sebagai informasi, beberapa indikator perekonomian saat ini memang tengah mengalami tekanan, diterpa sejumlah sentimen negatif dari perekonomian global. 


Misalnya dari sisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot jelang siang hari ini masih tertekan.


Pada Senin (13/5/2019) pukul 11:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.445, atau melemah 0,24% atau 35 poin dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin. 


Selain itu, perang dagang antara AS dan China pun memicu investor asing menarik dana ke luar dari pasar saham domestik. 
Hingga pukul 10.50 WIB pada perdagangan hari ini, investor asing tercatat sudah melakukan akumulasi jual sebesar Rp 313,44 miliar di semua pasar.

Simak video terkait perkembangan terbaru perang dagang AS-China di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Surplus Dagang dengan AS Anjlok, China Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular