
'Pelemahan Rupiah Sementara, Tak Akan Tembus Rp 14.500/US$'
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
14 May 2019 11:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pagi ini masih tertekan dan belum bergerak di level selanjutnya.
Pada Senin (13/5/2019) pukul 11:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.445/US$, atau melemah 0,24% atau 35 poin dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan nilai mata uang garuda dipengaruhi oleh memanasnya tensi perang dagang antara AS dan China.
Selain itu, pelemahan rupiah juga didorong oleh permintaan dolar AS di dalam negeri yang cenderung meningkat seiring mendekatnya jadwal pembayaran dividen beberapa perusahaan.
Meski semakin terpuruk, tapi Josua melihat bahwa rupiah tidak akan tembus hingga Rp14.500 per dolar AS pada hari ini.
"Rupiah pada hari ini diperkirakan akan berada di rentang Rp14.400-Rp14.485 per dolar AS," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jakarta, Senin (14/5/2019).
Menurutnya, sejauh ini pelemahan nilai tukar rupiah lebih dominan diakibatkan oleh faktor global dan itu hanya akan berlangsung sementara.
"Sejauh ini masih aman mengingat pelemahan rupiah ini hanya bersifat sementara karena faktor musiman permintaan dolar yang meningkat dan disertai sentimen negatif dari eksternal. Rupiah akan cenderung menguat terhadap dolar AS ketika sentimen perang dagang mereda dan akan ditopang oleh perbaikan defisit transaksi berjalan pada tahun ini," jelasnya.
(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Pada Senin (13/5/2019) pukul 11:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.445/US$, atau melemah 0,24% atau 35 poin dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan nilai mata uang garuda dipengaruhi oleh memanasnya tensi perang dagang antara AS dan China.
Meski semakin terpuruk, tapi Josua melihat bahwa rupiah tidak akan tembus hingga Rp14.500 per dolar AS pada hari ini.
"Rupiah pada hari ini diperkirakan akan berada di rentang Rp14.400-Rp14.485 per dolar AS," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jakarta, Senin (14/5/2019).
Menurutnya, sejauh ini pelemahan nilai tukar rupiah lebih dominan diakibatkan oleh faktor global dan itu hanya akan berlangsung sementara.
"Sejauh ini masih aman mengingat pelemahan rupiah ini hanya bersifat sementara karena faktor musiman permintaan dolar yang meningkat dan disertai sentimen negatif dari eksternal. Rupiah akan cenderung menguat terhadap dolar AS ketika sentimen perang dagang mereda dan akan ditopang oleh perbaikan defisit transaksi berjalan pada tahun ini," jelasnya.
(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Most Popular