Kejanggalan Laba Garuda, Auditor Klaim Sudah Sesuai PSAK

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
06 May 2019 19:31
Auditor menyampaikan bahwa piutang atas perjanjian tersebut akan mengalir atau mampu dibayarkan MAT kepada Grup Garuda.
Foto: Garuda Indonesia's Boeing 737 Max 8 (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Auditor yang bertanggung jawab atas laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ikut memberikan tanggapan atas permintaan penjelasan dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (Member of BDO International) menyampaikan bahwa pengakuan pendapatan atas hak layanan konektivitas kepada PT Mahata Aero Teknologi (MAT) sesuai dengan ketentuan akuntansi yang berlaku.

Dalam Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 23 yang memperbolehkan pengakuan pendapatan berbasis akrual (tanpa ada kas masuk) terdapat beberapa kondisi yang harus dipenuhi.
Pertama adalah perusahaan telah secara resmi memindahkan resiko dan manfaat secara signifikan kepada pembeli, dalam hal ini MAT.

Auditor menyampaikan bahwa resiko dan manfaat telah didistribusikan kepada MAT pada saat perjanjian ditandatangani dan invoice telah diterbitkan dan ditujukan kepada pembeli. Selain itu, MAT pada tanggal 16 Desember 2019 telah menyelesaikan instalasi dan aktivasi pelayanan pada satu pesawat milik Citilink, yaitu Airbus A320 dengan nomor registrasi PK-GQR MSN 7453.

Perlu diperhatikan bahwa Garuda setuju memberikan hak pemasangan pada 203 pesawat untuk layanan konektivitas dan 99 pesawat untuk layanan hiburan.

Namun, sepertinya akan lebih bijak jika invoice diterbitkan atau pendapatan yang diakui untuk satu pesawat tersebut. Hal ini mengingat, masih terdapat resiko ketidakpastian apakah MAT mampu membayar dan memasang semua peralatan dan layanannya dalam waktu dekat.

Kedua, jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.

Auditor menjelaskan bahwa alasan kondisi kedua tersebut terpenuhi karena dalam perjanjian telah disepakati biaya kompensasi atas hak pemasangan sekitar US$ 239,94 juta, sehingga pendapatan dapat diukur secara andal.

Ketiga, kemungkinan besar manfaat ekonomi akan mengalir kepada perusahaan.

Terkait kondisi ketiga, auditor menyampaikan bahwa piutang atas perjanjian tersebut akan mengalir atau mampu dibayarkan MAT kepada Grup Garuda berlandaskan bukti bahwa MAT telah mendapatkan fasilitas pendanaan dari Well Vintage Dubai.

MAT juga dianggap mampu memenuhi kesepakatan (pemasangan layanan dan konten) karena sudah memiliki kerja sama dengan pihak-pihak terkait.

Pihak ketiga yang dimaksud adalah PT Karya Lentera Angkasa sebagai penyedia infrastruktur layanan konektivitas; Inmarsat Global Limited sebagai penyedia satelit/layanan internet; Aeria Interactive GmbH, AI MOTUS Ltd, dan Qandeo Asia Consulting yang menyediakan layanan pengelolaan iklan dan konten hiburan.

Terlebih lagi, auditor juga menambahkan bahwa dengan market share yang mencapai 51%, maka potensi pendapatan dari bisnis iklan dari in-flight connectivity dan in-flight Entertainment dapat diperoleh perusahaan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan secara umum, auditor telah mampu memenuhi kondisi yang disyaratkan untuk mengakui pendapatan atas perjanjian kerja sama antara Grup Garuda dan MAT.

Saksikan Video Laporan Keuangan Janggal, BEI Siap Beri Garuda Sanksi

[Gambas:Video CNBC]

(dwa) Next Article 10 Jawaban Garuda Terkait Janggalnya Laba & Misteri Mahata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular