
Pound Menguat Jelang Pengumuman Kebijakan Moneter BOE
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 May 2019 13:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang poundsterling Inggris membukukan kinerja bagus dengan mencatat penguatan empat hari perdagangan beruntun pada Rabu (2/5/19) kemarin. Penguatan pound di kemarin bahkan terjadi saat Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak akan menurunkan suku bunga acuannya di tahun ini.
Bank of England (BOE) yang akan mengumumkan kebijakan moneter sore nanti menjadi fokus bagi trader, dan pound terlihat masih cukup kuat.
Pada pukul 12:50 WIB, poundsterling diperdagangkan di kisaran US$ 1,3049 sama dengan penutupan perdagangan Rabu, mengutip kuotasi MetaTrader 5.
Melansir Reuters, hampir semua ekonom yang disurvei memprediksi BOE masih akan mempertahankan suku bunga 0,75% saat pengumuman nanti pukul 18:00 WIB. Namun para trader tetap akan menyimak detail pengumuman serta konferensi pers pukul 18:30 WIB, untuk melihat apakah ada kemungkinan suku bunga akan dinaikkan di tahun ini.
Melihat background ekonomi Inggris yang cukup kuat, dengan tingkat pengangguran berada di level terendah 44 tahun. Belum lagi rata-rata kenaikan upah yang mencapai level tertinggi 10 tahun seharusnya ada kemungkinan suku bunga akan dinaikkan di tahun ini.
Satu-satunya alasan suku bunga tidak dinaikkan adalah belum adanya kejelasan bagaimana Brexit akan dilakukan. Kisruh politik internal Inggris yang membuat nasib Brexit menjadi tidak menentu, bahkan ada yang memprediksi Perdana Menteri Theresa May akan mengundurkan diri dalam beberapa bulan ke depan.
BOE pada hari ini diperkirakan akan memprediksi inflasi akan melewati target 2%, dan bisa menjadi sinyal suku bunga akan dinaikkan, melansir laporan dari Reuters. Data terbaru menunjukkan inflasi di Inggris di bulan Maret sebesar 1,9%.
BOE dilaporkan juga tidak seperti The Fed dan European Central Bank (ECB) yang berpeluang melonggarkan kebijakan moneter, Bank Sentral Inggris ini masih pada jalur pengetatan moneter atau kenaikan suku bunga meski terbatas dan sangat bertahap.
Untuk saat ini pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 35% BOE akan menaikkan suku bunga di tahun ini, berdasarkan laporan Reuters. Probabilitas tersebut tentunya bisa berubah merespon pengumuman kebijakan moneter hari ini dan akan memengaruhi arah pergerakan poundsterling.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Lagi Trading GBP/USD, Cek Dulu Prediksi Bank Ini Biar Cuan
Bank of England (BOE) yang akan mengumumkan kebijakan moneter sore nanti menjadi fokus bagi trader, dan pound terlihat masih cukup kuat.
Pada pukul 12:50 WIB, poundsterling diperdagangkan di kisaran US$ 1,3049 sama dengan penutupan perdagangan Rabu, mengutip kuotasi MetaTrader 5.
Melihat background ekonomi Inggris yang cukup kuat, dengan tingkat pengangguran berada di level terendah 44 tahun. Belum lagi rata-rata kenaikan upah yang mencapai level tertinggi 10 tahun seharusnya ada kemungkinan suku bunga akan dinaikkan di tahun ini.
Satu-satunya alasan suku bunga tidak dinaikkan adalah belum adanya kejelasan bagaimana Brexit akan dilakukan. Kisruh politik internal Inggris yang membuat nasib Brexit menjadi tidak menentu, bahkan ada yang memprediksi Perdana Menteri Theresa May akan mengundurkan diri dalam beberapa bulan ke depan.
BOE pada hari ini diperkirakan akan memprediksi inflasi akan melewati target 2%, dan bisa menjadi sinyal suku bunga akan dinaikkan, melansir laporan dari Reuters. Data terbaru menunjukkan inflasi di Inggris di bulan Maret sebesar 1,9%.
BOE dilaporkan juga tidak seperti The Fed dan European Central Bank (ECB) yang berpeluang melonggarkan kebijakan moneter, Bank Sentral Inggris ini masih pada jalur pengetatan moneter atau kenaikan suku bunga meski terbatas dan sangat bertahap.
Untuk saat ini pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 35% BOE akan menaikkan suku bunga di tahun ini, berdasarkan laporan Reuters. Probabilitas tersebut tentunya bisa berubah merespon pengumuman kebijakan moneter hari ini dan akan memengaruhi arah pergerakan poundsterling.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Lagi Trading GBP/USD, Cek Dulu Prediksi Bank Ini Biar Cuan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular