Tunggu Negosiasi Dagang, Bursa Asia Babak Belur Pagi Ini

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 April 2019 09:38
Bursa saham utama kawasan Asia kompak dibuka melemah pada perdagangan hari ini.
Foto: Bursa Hong Kong (AP Photo/Vincent Yu)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia kompak dibuka melemah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (26/4/2019).

Indeks Nikkei turun 0,63%, Indeks Shanghai juga turun 0,5%, indeks Hang Seng terkoreksiĀ 0,12%, indeks Straits Times juga turun 0,18%, dan indeks Kospi amblas 0,56%.

Ada dua faktor utama yang membuat bursa saham Asia kompak ditransaksikan di zona merah.

Pertama, negosiasi dagang AS-China. Pada 30 April mendatang, delegasi AS akan bertandang ke Beijing guna menggelar negosiasi dagang lanjutan dengan China. Negosiasi ini sepertinya akan menentukan nasib dari kunjungan Presiden China Xi Jinping ke AS.


Mengutip Reuters, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa Xi Jinping akan berkunjung ke Gedung Putih dalam waktu dekat. Kemungkinan besar, tujuannya adalah untuk menyegel kesepakatan dagang kedua negara.

Dalam pernyataan tertulisnya yang dirilis Selasa (23/4/2019) malam waktu setempat atau Rabu (23/4/2019) pagi waktu Indonesia, Gedung Putih mengatakan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan memimpin delegasi AS.

Dalam pertemuan pekan depan, isu-isu krusial seperti pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa akan kembali dibahas.

Faktor kedua yang membuat bursa saham regional melemah adalah kinclongnya rilis data ekonomi di AS. Pada Maret, pemesanan barang-barang tahan lama (durable goods) tercatat naik 2,7% dibandingkan bulan sebelumnya, menandai kenaikan tertinggi sejak Agustus 2018.

Kemudian pemesanan barang modal inti (non-pertahanan dan pesawat) naik 1,3% secara bulanan menjadi US$ 70 miliar, level tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhannya juga menjadi yang terbaik sejak Juli 2018.

Deretan data ekonomi yang kinclong tersebut membuat keyakinan bahwa The Federal Reserve selaku bank sentral AS akan memangkas suku bunga acuan pada tahun ini menjadi memudar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/tas) Next Article IMF Sebut Outlook Global Negatif, Bursa Asia Masuk Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular