Keperkasaan Yen Vs Dolar AS Diprediksi Hanya Sementara

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 April 2019 20:25
Mata uang Yen Jepang kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu, meski tidak banyak seperti yang terjadi sejak pekan lalu.
Foto: Mata Uang Yen Jepang (REUTERS/Shohei Miyano)
Jakarta, CNBC Indoensia - Mata uang Yen Jepang kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (24/4/19), meski tidak banyak seperti yang terjadi sejak pekan lalu. Meski demikian penguatan yen tersebut diperkirakan hanya sementara oleh analis Jepang.

Masafumi Yamamoto, kepala ahli strategi mata uang Mizuho Securities, menyatakan tidak melihat adanya katalis yang dapat menekan dolar AS, melansir laporan Reuters. Yamamoto mengatakan penguatan yen lebih disebabkan karena risk-off atau menghindari risiko di bursa saham Jepang.

Pada pukul 20:00 WIB, yen diperdagangkan di kisaran 111,86/US$ dan sempat menguat ke level 111,74/US$, mengutip kuotasi MetaTrader 5.

Yamamoto juga memperkirakan penguatan yen terhadap dolar hanya berlangsung sementara, selama bank sentral utama dunia tidak menaikkan suku bunga.

"Sikap dovish bank sentral dunia membuat aset-aset berisiko menguat, yang menjadi penopang penguatan dolar melawan yen. Saya pikir pergerakan tersebut masih akan berlanjut selama bank sentral-bank sentral tidak menaikkan suku bunga" kata Yamamoto.

Bank sentral Jepang (BOJ) akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis (25/4/19). Sebanyak 48 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi BOJ akan menggelontorkan stimulus moneter di tahun ini. Bahkan tiga dari 48 ekonom itu memprediksi hal itu akan dilakukan besok.

Meski kemungkinan BOJ menggelontorkan stimulus moneter besok masih sangat kecil. Namun jika ada indikasi kuat akan dilakukan di tahun ini, besar kemungkinan bursa saham dunia, khususnya Jepang, akan kembali menguat, dan yen akan tertekan.

Kemudian di hari Jumat (26/4/29), AS akan melaporkan data pertumbuhan ekonomi dengan prediksi sebesar 2,2%, mengutip data di Forex Factory. Namun Federal Reserve/The Fed memberikan prediksi lebih tinggi yakni 2,8%.

Rilis data yang lebih tinggi tentunya akan menguatkan dolar dan semakin menekan yen.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sepekan Naik 1,5%, Dolar AS di Level Tertinggi 7 Bulan vs Yen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular