
Duh, 11 Negara Uni Eropa Punya Rasio Utang di Atas 60% PDB
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 April 2019 17:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Dari 19 negara pengguna mata uang euro, ada sebelas negara yang memiliki rasio utang di atas 60% dari produk domestik bruto (PDB). Meski demikian secara keseluruhan rasio utang di Uni Eropa (UE) sudah mengalami penurunan di tahun 2018 dibandingkan 2017.
Eurostat melaporkan rasio utang secara keseluruhan di blok 19 negara tersebut sebesar 85,1% di tahun 2018, turun dari tahun sebelumnya sebesar 87,1%. Namun dua negara yakni, Yunani dari Italia mengalami peningkatan sekaligus menjadi dua negara yang memiliki rasio utang terbesar.
Rasio utang Yunani meningkat menjadi 181,1% dari sebelumnya 176,2%, sementara Italia naik menjadi 132,2% dari 131,4%. Jerman, motor penggerak ekonomi blok 19 negara tersebut rasio utangnya turun menjadi 60,9% PDB dari sebelumnya 64,5%.
Bloomberg juga melaporkan meski terjadi penurunan rasio, namun jika dibandingkan pra-krisis 2008 masih tergolong cukup tinggi.
Laporan tingginya rasio utang tersebut dirilis di tengah isu pelambatan ekonomi, yang tentunya berdampak negatif bagi kurs euro.
Sejak pekan lalu euro terus tertekan hingga mendekati kembali level terendah 21 bulan yang dibentuk pada bulan Maret lalu di kisaran US$ 1,1175. Pada perdagangan Rabu (24/4/19) pukul 15:54 WIB, euro ditransaksikan di kisaran US$ 1,1214, setelah sebelumnya sempat ke level terlemah hari ini, Rabu (24/4/2019), di US$ 1,1194.
Tekanan bagi euro bertambah, setelah lawannya dolar Amerika Serikat (AS) mendapat momentum penguatan dari Federal Reserve/The Fed. Bank sentral tersebut memprediksi PDB AS kuartal I 2019 sebesar 2,8%. Prediksi tersebut lebih tinggi dari prediksi Forex Factory sebesar 2,2%. Data PDB AS akan dirilis pada Jumat (26/4/19).
Tanpa ada berita yang bagus dari Benua Biru, euro kemungkinan besar masih akan tertekan hingga akhir perdagangan Rabu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Jadi Korban Keganasan Dolar AS, Euro Anjlok 2% Lebih
Eurostat melaporkan rasio utang secara keseluruhan di blok 19 negara tersebut sebesar 85,1% di tahun 2018, turun dari tahun sebelumnya sebesar 87,1%. Namun dua negara yakni, Yunani dari Italia mengalami peningkatan sekaligus menjadi dua negara yang memiliki rasio utang terbesar.
Rasio utang Yunani meningkat menjadi 181,1% dari sebelumnya 176,2%, sementara Italia naik menjadi 132,2% dari 131,4%. Jerman, motor penggerak ekonomi blok 19 negara tersebut rasio utangnya turun menjadi 60,9% PDB dari sebelumnya 64,5%.
![]() |
Laporan tingginya rasio utang tersebut dirilis di tengah isu pelambatan ekonomi, yang tentunya berdampak negatif bagi kurs euro.
Sejak pekan lalu euro terus tertekan hingga mendekati kembali level terendah 21 bulan yang dibentuk pada bulan Maret lalu di kisaran US$ 1,1175. Pada perdagangan Rabu (24/4/19) pukul 15:54 WIB, euro ditransaksikan di kisaran US$ 1,1214, setelah sebelumnya sempat ke level terlemah hari ini, Rabu (24/4/2019), di US$ 1,1194.
Tekanan bagi euro bertambah, setelah lawannya dolar Amerika Serikat (AS) mendapat momentum penguatan dari Federal Reserve/The Fed. Bank sentral tersebut memprediksi PDB AS kuartal I 2019 sebesar 2,8%. Prediksi tersebut lebih tinggi dari prediksi Forex Factory sebesar 2,2%. Data PDB AS akan dirilis pada Jumat (26/4/19).
Tanpa ada berita yang bagus dari Benua Biru, euro kemungkinan besar masih akan tertekan hingga akhir perdagangan Rabu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Jadi Korban Keganasan Dolar AS, Euro Anjlok 2% Lebih
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular