Meski Kinerja Merugi, Saham Mitrabahtera Paling Cuan Hari Ini

tahir saleh, CNBC Indonesia
24 April 2019 10:55
Harga saham emiten jasa angkutan batu bara PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) langsung melejit.
Foto: Kapal MBSS/mbss.co.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten jasa angkutan batu bara PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) langsung melejit pada perdagangan Rabu ini (24/4/2019) seiring dengan sentimen mulai merangkaknya harga batu bara di pasar internasional.

Data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, pada pukul 10.35 WIB, saham anak usaha Indika Energy ini naik 18,33% di level Rp 710/saham dengan nilai transaksi Rp 7,5 miliar dan volume perdagangan 10,74 juta saham.

Secara year to date atau tahun berjalan, saham MBSS sudah memberikan gain hingga 45,49% dan sebulan terakhir naik 21,37%.


Tim Riset CNBC Indonesia mencatat harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman April di bursa Intercontinental Exchange (ICE) ditutup stagnan di posisi US$ 84,45/metrik ton pada perdagangan awal pekan ini, Senin (22/4/2019).

Selama sepekan, harga batu bara masih membukukan penguatan sebesar 1,61% secara point-to-point.

Secara fundamental, MBSS sebetulnya belum menunjukkan kinerja mumpuni. Tahun lalu, pendapatan memang naik menjadi US$ 75,38 juta atau setara dengan Rp 1,06 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$), dari tahun 2017 sebesar US$ 68,45 juta.
 
Namun perseroan masih menderita rugi bersih yang membengkak 94% menjadi US$ 17,14 juta atau sekitar Rp 240 miliar, dari rugi bersih 2017 sebesar US$ 8,85 juta.

Kerugian ini lantaran perusahaan tertekan dengan adanya rugi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan sebesar US$ 39.815 dan kerugian lain-lain yang mencapai US$ 7,54 juta. Kerugian lain-lain ini bersumber dari kerugian selisih kurs dan kerugian pelepasan aset yang tercatat sebesar US$ 1,08 juta.

Saat ini, perusahaan yang juga dimiliki oleh investor ritel Indonesia, Lo Kheng Hong ini (5,07%), ini fokus pada tiga layanan utama yakni kapal tunda dan tongkang, derek apung (floating crane), dan jasa konsultasi.

Mengacu laporan keuangan, tahun lalu, pendapatan dari kapal tunda dan tongkang mencapai US$ 55,48 juta dari sebelumnya US$ 50,,37 juta, pendapatan konsultasi naik signifikan dari hanya US$ 47.296 pada 2017, menjadi US$ 282.182 pada 2018. Adapun bisnis floating crane juga naik menjadi US$ 19,62 juta, dari sebelumnya US$ 18,03 juta.

Panin Sekuritas, dalam riset pada 22 April memasukkan saham MBSS dalam satu rekomendasi untuk dibeli investor.

"Sentimen lain datang dari penghentian pesanan batu bara dari Australia dan menghasilkan ekspektasi kenaikan ekspor batu bara ke China.  Hal ini membuat saham-saham batu bara kompak menguat hampir keseluruhan kemarin [akhir pekan sebelumnya]."

Saham MBSS per akhir 2018 dipegang mayoritas oleh PT Indika Energy Infrastructure 51%, sisanya The China Navigation Co.Pte. Ltd 25,68%, Lo Kheng Hong 5,07% dan publik 18,25%.


(hps) Next Article 3 Bulan Saham MBSS Amblas 19%, Lo Kheng Hong Tekor Berapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular