3 Bulan Saham MBSS Amblas 19%, Lo Kheng Hong Tekor Berapa?

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
19 September 2019 16:40
Harga saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS), anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), ditutup melorot 1,89%.
Foto: Lo Keng Hong/Doc.BEI/Yuknabungsaham

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS), anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), ditutup melorot 1,89% di level Rp 520/saham pada perdagangan Kamis ini (19/9/2019) seiring dengan tekanan jual dari investor domestik.

Data Bursa Eek Indonesia (BEI) mencatat, dengan penurunan harga saham hari ini, total saham MBSS sudah amblas 4,59% dalam 5 hari perdagangan, dan 1,89% dalam sebulan terakhir.

Adapun dalam 3 bulan terakhir, saham perusahaan jasa logistik dan transportasi bidang minyak ini amblas hampir 19% atau 18,75%. Harga saham MBSS tertinggi dalam 3 bulan terakhir sempat berada di level Rp 685/saham pada Juli lalu.


Kendati Indika Energy menjadi pemegang saham utama lewat PT Indika Energy Infrastructure sebanyak 892.513.586 saham atau mewakili 51%, tapi saham MBSS juga dimiliki oleh investor ritel, yakni Lo Kheng Hong, salah satu nama investor terkenal di pasar modal Tanah Air.

Dengan anjloknya saham MBSS ini, bagaimana potensi kerugian (potential loss) dari Lo Kheng Hong dalam 3 bulan terakhir?

Mengacu laporan keuangan per Juni 2019, saham MBSS dipegang oleh Indika Energy Infrastructure 51%, lalu The China Navigation Co Pte Ltd sebanyak 449.441.414 atau 25,68%, dan Lo Kheng Hong sebanyak 97.102.000 saham atau sebesar 5,55%.


Mari kita hitung, dengan penurunan harga saham hari ini di level Rp 520/saham, maka nilai saham Lo Kheng Hong dengan jumlah saham 97,10 juta saham berarti Rp 50,49 miliar, sementara 3 bulan lalu, dengan harga saham Rp 685/saham, nilai sahamnya masih sebesar Rp 66,51 miliar. Artinya nilai saham terkikis dalam 3 bulan sebesar Rp 16,02 miliar.

Adapun kerugian Indika Energy dengan porsi saham demikian juga lebih besar seiring dengan persentase kepemilikan yang dominan.

Dengan jumlah saham 892,51 juta saham, maka nilai saham Indika di MBSS yakni Rp 464,11 miliar, turun Rp 147,26 miliar dari nilai saham pada Juli lalu sebesar Rp 611,37 miliar.

Foto: doc.Mitrabahtera Segara Sejati



Sebagai informasi, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan Kamis ini, porsi saham Lo Kheng Hong di MBSS pada Juni 2019 itu bertambah dari tahun lalu sebanyak 88.724.000 atau 5,07%. Per 31 Agustus 2019, saham Lo Kheng Hong bertambah sedikit menjadi 97.102.800 saham atau 5,55%.

Lo Kheng Hong dikenal sebagai salah satu investor bertipe value investing di BEI dan sukses. Bahkan dia dijuluki Warren Buffet-nya Indonesia karena sudah meraup untung dengan memilih saham-saham dengan fundamental baik dan valuasi yang murah.

Selain MBSS, Lo Kheng Hong juga menggenggam saham anak usaha Indika Energy lainnya yakni PT Petrosea Tbk (PTRO) sebesar 13,67% saham per Juni 2019.

Tahun lalu, pendapatan MBSS memang naik menjadi US$ 75,38 juta atau setara dengan Rp 1,06 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$), dari tahun 2017 sebesar US$ 68,45 juta.

Namun perseroan masih menderita rugi bersih yang membengkak 94% menjadi US$ 17,14 juta atau sekitar Rp 240 miliar, dari rugi bersih 2017 sebesar US$ 8,85 juta.

Jeli meneliti saham yang salah harga

[Gambas:Video CNBC]


(tas/hps) Next Article Usai Rugi, Emiten Kapal Milik Lo Kheng Hong Ini Cetak Laba

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular