
Bisnis Overburden Naik, Samindo Siapkan Capex Rp 249 M
tahir saleh, CNBC Indonesia
22 April 2019 14:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan batu bara PT Samindo Resources Tbk (MYOH) menyiapkan belanja modal hingga US$ 17,8 juta atau sekitar Rp 249 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$), naik dari tahun lalu yang hanya sebesar US$ 13,98 juta.
Berdasarkan dokumen paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Senin (22/4/2019), belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan itu sebagian besar akan dialokasikan untuk bisnis pemindahan batuan penutup batu bara atau overburden removal sebesar US$ 14,6 juta.
Adapun sisanya untuk pengangkutan batu bara (hauling) US$ 3 juta, dan pemboran dan lainnya US$ 0,23 juta.
Data laporan keuangan mencatat, tahun lalu, pendapatan perusahaan yang dulunya bernama PT Myoh Technology Tbk ini mencapai US$ 241,1 juta atau naik 28,2% dari pendapatan 2017 sebesar US4 188,1 juta. Laba bersih juga melesat menjadi US$ 30,9 juta atau 151,3% dari sebelumnya hanya US$ 12,3 juta.
Pendapatan terbesar dari pemindahan batuan penutup dan produksi batu bara sebesar US$ 175,9 juta atau naik 33,6% dari sebelumnya US$ 131,6 juta. Porsi pendapatan ini mencapai 72% dari total pendapatan perusahaan.
Bisnis lain yakni pengangkutan batu bara dan pemboran eksplorasi masing-masing memberi porsi 27% dan 1% terhadap total pendapatan perusahaan.
Samindo didirikan pada 15 Maret 2000. Langkah perusahaan masuk ke bisnis tambang pada awal 2012 cukup tepat dengan melihat kinerja positif saat ini. Sebelumnya, ketika masih bernama Myoh, perusahaan bergerak di bidang penyedia jasa teknologi informasi.
(tas) Next Article Laba Samindo Resources dari Korsel Tergerus, Saham Terjun 19%
Berdasarkan dokumen paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Senin (22/4/2019), belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan itu sebagian besar akan dialokasikan untuk bisnis pemindahan batuan penutup batu bara atau overburden removal sebesar US$ 14,6 juta.
Adapun sisanya untuk pengangkutan batu bara (hauling) US$ 3 juta, dan pemboran dan lainnya US$ 0,23 juta.
Data laporan keuangan mencatat, tahun lalu, pendapatan perusahaan yang dulunya bernama PT Myoh Technology Tbk ini mencapai US$ 241,1 juta atau naik 28,2% dari pendapatan 2017 sebesar US4 188,1 juta. Laba bersih juga melesat menjadi US$ 30,9 juta atau 151,3% dari sebelumnya hanya US$ 12,3 juta.
Pendapatan terbesar dari pemindahan batuan penutup dan produksi batu bara sebesar US$ 175,9 juta atau naik 33,6% dari sebelumnya US$ 131,6 juta. Porsi pendapatan ini mencapai 72% dari total pendapatan perusahaan.
Bisnis lain yakni pengangkutan batu bara dan pemboran eksplorasi masing-masing memberi porsi 27% dan 1% terhadap total pendapatan perusahaan.
(tas) Next Article Laba Samindo Resources dari Korsel Tergerus, Saham Terjun 19%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular