Sepi Sentimen, Harga Batu Bara Cenderung Terkoreksi

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
22 April 2019 08:46
Harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman April ditutup melemah 0,18% ke level US$ 84,45/metrik ton pada perdagangan Kamis (18/4/2019) pekan lalu.
Foto: Istimewa
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman April ditutup melemah 0,18% ke level US$ 84,45/metrik ton pada perdagangan Kamis (18/4/2019) pekan lalu.

Pergerakan harga batu bara pekan lalu memang cenderung stagnan, yang mana hanya mampu menguat 0,36% secara point-to-point. Sejak awal tahun, harga batu bara sudah terkoreksi hingga 17,25%.



Hingga saat ini belum ada sentimen yang benar-benar kuat mempengaruhi kondisi harga saat ini.  Pasokan batu bara domestik di China yang terus meningkat masih memberikan tekanan yang kuat pada komoditas ini.

China menargetkan peningkatan produksi batu bara lokal sebesar 100 juta ton tahun ini. Hal tersebut disampaikan oleh Wang Hongqiao, Wakil Presiden Asosiasi Batu Bara Nasional China, mengutip Reuters.

Berdasarkan data dari Biro Statistik Nasional China, pada tahun 2018 produksi batu bara domestik menyentuh 4 miliar ton. Tahun ini ada tambahan kapasitas produksi sebesar 194 juta ton.

Lebih lanjut, analis memperkirakan impor batu bara thermal China akan turun pada kisaran 10-12 juta ton pada tahun 2019 karena adanya peningkatan produksi domestik.

Namun demikian, jalur kereta Daqin yang menjadi penghubung tambang-tambang utama di provinsi Shaanxi masih dalam masa perawatan. Alhasil distribusi pasokan juga akan terhambat. Membuat batu bara impor berpeluang menjadi pilihan konsumen-konsumen China. Setidaknya dalam jangka waktu yang relatif pendek.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hps) Next Article Telisik Penyebab Harga Batu Bara Tak Lagi Membara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular