
Jokowi Effect Mereda, IHSG Diprediksi Tertekan (Lagi)
Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 April 2019 08:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa ini (23/4/2019) diperkirakan masih mengalami tekanan layaknya perdagangan Senin kemarin. Tensi politik Indonesia menjadi salah satu sentimen yang dipertimbangkan investor kali ini.
MNC Sekuritas menyebutkan euforia Pilpres 2019 pada pekan lalu berakhir lebih cepat dari perkiraan sehingga IHSG dinilai sulit move on dari teritori negatif alias masih melemah dalam perdagangan Selasa ini.
Pilarmas Investindo Sekuritas menambahkan, tensi politik yang akhir akhir ini meningkat membuat para pelaku pasar dan investor cukup khawatir, sehingga kenaikan IHSG dan pasar obligasi beberapa waktu lalu seperti angin lalu.
Sekuritas ini menilai ketika sentimen positif terjadi, namun bercampur dengan situasi politik yang tidak menentu, hal ini akan meningkatkan kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi dan politik yang terjadi saat ini.
Dari sisi global, pertemuan antara Amerika Serikat dan China juga menjadi salah satu sentimen yang dinanti pasar.
Stephen Vaughn, penasihat umum di Kantor Perwakilan Dagang Amerika yang bergabung dalam team administrasi pemerintahan Presiden AS Donald Trump sejak 2017, dikabarkan akan meninggalkan posisi itu untuk sementara waktu.
Stephen akan digantikan oleh Joseph Barloon, seorang mitra dari firma hukum.
Peran dari Joseph ini diharapkanĀ dapat membantu kesepakatan antara Amerika dan China tetap berjalan.
Selain itu, katalis lain yakni tertuju kepada harga minyak dunia yang mungkin akan bergerak naik. Harga minyak mentah di London mengalami kenaikan tertinggi dalam setengah tahun terakhir setelah Trump mengumumkan adanya keringanan sanksi terhadap Iran.
Dengan demikian diperkirakan IHSG berpotensi bergerak terkoreksi dan diperdagangkan diĀ level support (batas bawah) 6.378 poin dan resisten (batas atas) di 6.484 poin.
(tas) Next Article Dihantam Luar Dalam, IHSG Masih Rawan Koreksi!
MNC Sekuritas menyebutkan euforia Pilpres 2019 pada pekan lalu berakhir lebih cepat dari perkiraan sehingga IHSG dinilai sulit move on dari teritori negatif alias masih melemah dalam perdagangan Selasa ini.
Pilarmas Investindo Sekuritas menambahkan, tensi politik yang akhir akhir ini meningkat membuat para pelaku pasar dan investor cukup khawatir, sehingga kenaikan IHSG dan pasar obligasi beberapa waktu lalu seperti angin lalu.
Sekuritas ini menilai ketika sentimen positif terjadi, namun bercampur dengan situasi politik yang tidak menentu, hal ini akan meningkatkan kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi dan politik yang terjadi saat ini.
Dari sisi global, pertemuan antara Amerika Serikat dan China juga menjadi salah satu sentimen yang dinanti pasar.
Stephen Vaughn, penasihat umum di Kantor Perwakilan Dagang Amerika yang bergabung dalam team administrasi pemerintahan Presiden AS Donald Trump sejak 2017, dikabarkan akan meninggalkan posisi itu untuk sementara waktu.
Stephen akan digantikan oleh Joseph Barloon, seorang mitra dari firma hukum.
Peran dari Joseph ini diharapkanĀ dapat membantu kesepakatan antara Amerika dan China tetap berjalan.
Selain itu, katalis lain yakni tertuju kepada harga minyak dunia yang mungkin akan bergerak naik. Harga minyak mentah di London mengalami kenaikan tertinggi dalam setengah tahun terakhir setelah Trump mengumumkan adanya keringanan sanksi terhadap Iran.
Dengan demikian diperkirakan IHSG berpotensi bergerak terkoreksi dan diperdagangkan diĀ level support (batas bawah) 6.378 poin dan resisten (batas atas) di 6.484 poin.
(tas) Next Article Dihantam Luar Dalam, IHSG Masih Rawan Koreksi!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular