
Bikin Holding BUMN Penerbangan, Ini Alasan Rini Soemarno
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
15 April 2019 11:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan alasan pembentukan perusahaan induk (holding) di bidang penerbangan agar bisa melakukan investasi lebih banyak. Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan banyak transportasi udara sehingga investasi diperlukan demi konektivitas masyarakat.
"Karena itu yang kita pelajari adalah neraca dari perusahaan ini, holding dibentuk tidak terlepas untuk melihat sehingga neracanya lebih besar, sehingga kita bisa melakukan investasi yang lebih banyak," kata Rini di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/4/2019), usai pencatatan Dinfra Jasa Marga dan Mandiri Manajemen Investasi.
Saat ini, pemerintah tengah menggodok pembentukan perusahaan holding di bidang penerbangan. Pemerintah tengah melakukan kajian dengan menggunakan konsultan asing yakni PT PricewaterhouseCooper Consulting Indonesia (PwC).
"Kita lihat di negara lain, Doha bandaranya dengan penerbangannya Qatar Airways, di Dubai itu juga Dubai Airport juga sama dengan Emirates. Jadi kita ingin melihat [sinergi BUMN penerbangan] ," lanjut Rini.
Rini melanjutkan investasi yang dilakukan di bidang penerbangan juga tidak bisa selalu mengandalkan dana pemerintah, sehingga pembentukkan holding menjadi strategi.
"Tentunya kita harus melakukan banyak investasi. Kita tidak hanya bisa bergantung dari dana pemerintah saja, kita harus melakukan hal seperti ini," pungkasnya.
PT Survai Udara Penas (Penas) yang disebut-sebut akan menjadi induk usaha dari holding BUMN sektor penerbangan tersebut. Kabar ini dikonfirmasi dari hasil kajian PT PricewaterhouseCooper Consulting Indonesia (PwC).
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengungkakan akan mulai membahas rencana pembentukan holding BUMN penerbangan. Dia mengaku telah menerima draf usulan dari Kementerian BUMN.
PT Survai Udara Penas (Penas) disebut-sebut akan menjadi induk usaha dari holding BUMN sektor penerbangan tersebut. Penas merupakan salah satu BUMN yang lahir pada 31 Mei 1961.
Adapun daftar perusahaan yang akan tergabung ke dalam holding BUMN Penerbangan di antaranya adalah:
Simak bagaimana skema Holding BUMN Penerbangan.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Begini Rancangan Pembentukan Holding Penerbangan
"Karena itu yang kita pelajari adalah neraca dari perusahaan ini, holding dibentuk tidak terlepas untuk melihat sehingga neracanya lebih besar, sehingga kita bisa melakukan investasi yang lebih banyak," kata Rini di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/4/2019), usai pencatatan Dinfra Jasa Marga dan Mandiri Manajemen Investasi.
Saat ini, pemerintah tengah menggodok pembentukan perusahaan holding di bidang penerbangan. Pemerintah tengah melakukan kajian dengan menggunakan konsultan asing yakni PT PricewaterhouseCooper Consulting Indonesia (PwC).
"Kita lihat di negara lain, Doha bandaranya dengan penerbangannya Qatar Airways, di Dubai itu juga Dubai Airport juga sama dengan Emirates. Jadi kita ingin melihat [sinergi BUMN penerbangan] ," lanjut Rini.
Rini melanjutkan investasi yang dilakukan di bidang penerbangan juga tidak bisa selalu mengandalkan dana pemerintah, sehingga pembentukkan holding menjadi strategi.
"Tentunya kita harus melakukan banyak investasi. Kita tidak hanya bisa bergantung dari dana pemerintah saja, kita harus melakukan hal seperti ini," pungkasnya.
PT Survai Udara Penas (Penas) yang disebut-sebut akan menjadi induk usaha dari holding BUMN sektor penerbangan tersebut. Kabar ini dikonfirmasi dari hasil kajian PT PricewaterhouseCooper Consulting Indonesia (PwC).
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengungkakan akan mulai membahas rencana pembentukan holding BUMN penerbangan. Dia mengaku telah menerima draf usulan dari Kementerian BUMN.
PT Survai Udara Penas (Penas) disebut-sebut akan menjadi induk usaha dari holding BUMN sektor penerbangan tersebut. Penas merupakan salah satu BUMN yang lahir pada 31 Mei 1961.
Adapun daftar perusahaan yang akan tergabung ke dalam holding BUMN Penerbangan di antaranya adalah:
- PT Survai Udara Penas (Penas)
- PT Angkasa Pura I (AP I)
- PT Angkasa Pura II (AP II)
- PT Garuda Indonesia Tbk (Garuda)
- PT Pelita Air Services (Pelita Air)
- Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav)
Simak bagaimana skema Holding BUMN Penerbangan.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Begini Rancangan Pembentukan Holding Penerbangan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular