
Nasib Yen Jepang Makin Tragis, Gara-gara Siapa?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 April 2019 19:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Nasib yen Jepang semakin tragis dihadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (12/4/19) setelah terjerembab ke level terlemah dalam 5 pekan terakhir.
Mengutip kuotasi MetaTrader 5, pada pukul 19:13 WIB, yen diperdagangkan di kisaran 111,96/US$ atau lebih lemah (USD/JPY naik) dibandingkan dengan penutupan perdagangan Kamis kemarin di level 111,63/US$.
Buruknya nasib yen dimulai pada perdagangan Kamis kemarin. Pelemahan tersebut bahkan mengakhiri penguatan selama 3 hari beruntun yang dialami sebelumnya.
Dolar AS mampu memukul balik yen sejak Kamis kemarin setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi sektor produsen atau indeks harga produsen naik sebesar 0,6% di bulan Maret dari bulan sebelumnya (month-on-month, dan menjadi yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir
Departemen Tenaga Kerja juga merilis data jumlah klaim tunjangan pengangguran dalam sepekan yang berakhir 6 April sebanyak 196.000. Jumlah klaim di pekan lalu itu merupakan yang terendah dalam 49 tahun terakhir, tepatnya sejak Oktober 1969. Data ini terkait dengan data utama tenaga kerja yang dirilis tiap bulan.
Perlu diketahui, bank sentral AS, Federal Reserve/The Fed menjadikan data inflasi dan tenaga kerja sebagai indikator mengambil keputusan soal suku bunga. Jika inflasi terus meningkat dan pasar tenaga kerja terus membaik, maka suku bunga akan dinaikkan.
Rilis risalah rapat kebijakan moneter The Fed pada Kamis dini harimenunjukkan The Fed masih membuka peluang untuk menaikkan suku bunga di tahun ini, dengan syarat kondisi ekonomi terus membaik.
Selain faktor fundamental dolar yang sedang bagus, yen juga semakin tertekan akibat penguatan bursa saham pada akhir pekan ini. Mayoritas bursa utama Asia berakhir menguat, bursa saham Eropa masih bergerak di zona hijau.
Penguatan bursa saham yang merupakan aset-aset berisiko cenderung menekan kurs yen yang menyandang gelar aset aman atau safe haven.
Jika bursa saham AS juga menguat pada hari ini, yen kemungkinan akan semakin tertekan atau USD/JPY bergerak naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Karena Brexit, Yen Jepang Sentuh Level Terlemah
Mengutip kuotasi MetaTrader 5, pada pukul 19:13 WIB, yen diperdagangkan di kisaran 111,96/US$ atau lebih lemah (USD/JPY naik) dibandingkan dengan penutupan perdagangan Kamis kemarin di level 111,63/US$.
Buruknya nasib yen dimulai pada perdagangan Kamis kemarin. Pelemahan tersebut bahkan mengakhiri penguatan selama 3 hari beruntun yang dialami sebelumnya.
Dolar AS mampu memukul balik yen sejak Kamis kemarin setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi sektor produsen atau indeks harga produsen naik sebesar 0,6% di bulan Maret dari bulan sebelumnya (month-on-month, dan menjadi yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir
Departemen Tenaga Kerja juga merilis data jumlah klaim tunjangan pengangguran dalam sepekan yang berakhir 6 April sebanyak 196.000. Jumlah klaim di pekan lalu itu merupakan yang terendah dalam 49 tahun terakhir, tepatnya sejak Oktober 1969. Data ini terkait dengan data utama tenaga kerja yang dirilis tiap bulan.
Perlu diketahui, bank sentral AS, Federal Reserve/The Fed menjadikan data inflasi dan tenaga kerja sebagai indikator mengambil keputusan soal suku bunga. Jika inflasi terus meningkat dan pasar tenaga kerja terus membaik, maka suku bunga akan dinaikkan.
Rilis risalah rapat kebijakan moneter The Fed pada Kamis dini harimenunjukkan The Fed masih membuka peluang untuk menaikkan suku bunga di tahun ini, dengan syarat kondisi ekonomi terus membaik.
Selain faktor fundamental dolar yang sedang bagus, yen juga semakin tertekan akibat penguatan bursa saham pada akhir pekan ini. Mayoritas bursa utama Asia berakhir menguat, bursa saham Eropa masih bergerak di zona hijau.
Penguatan bursa saham yang merupakan aset-aset berisiko cenderung menekan kurs yen yang menyandang gelar aset aman atau safe haven.
Jika bursa saham AS juga menguat pada hari ini, yen kemungkinan akan semakin tertekan atau USD/JPY bergerak naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Karena Brexit, Yen Jepang Sentuh Level Terlemah
Most Popular