
Kabar Bagus! Bursa AS Berpeluang Menguat Karena 3 Faktor ini
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
10 April 2019 20:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) berpeluang menguat pada pembukaan malam hari ini, menyusul positifnya kinerja korporasi raksasa di Negeri Adidaya tersebut di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga dan ditahannya suku bunga acuan AS.
Pada Rabu (10/4/2019) pukul 19:50 WIB, atau Rabu pukul 8:30 waktu AS, indeks futures Dow Jones menguat 40 poin ke 26.150,58 sedangkan indeks futures S&P 500 naik tipis sebesar 5,25% ke 2.878,2. Indeks futures merupakan salah satu indikator ekspektasi pelaku pasar terhadap pergerakan bursa ke depan.
Dari sisi kinerja, beberapa perusahaan AS memang membukukan laporan keuangan positif yang bisa menjadi amunisi kenaikan harga saham-saham unggulan (blue chips).
Emiten penerbangan AS Delta Airlines mencatatkan laba per saham (earning per share/EPS) sebesar 96 sen dolar AS, untuk periode triwulan pertama. Sementara itu, Levi Strauss melaporkan EPS sebesar 37 sen per saham, dari pendapatan US$1,44 miliar. Pendapatan perusahaan blue jeans tersebut tercatat naik 7% secara tahunan.
Pelaku pasar di Wall Street juga mengantisipasi data inflasi dan notulensi rapat Federal Reserve, yang diperkirakan berujung pada sentimen positif terhadap perekonomian AS. Data inflasi (indeks harga konsumen/IHK) AS diprediksi menyentuh 0,4% secara bulanan akibat kenaikan harga BBM.
Namun, pelaku pasar lebih mencermati inflasi inti yang terjaga di level 0,1%, sehingga secara tahunan inflasi inti berada di level 2%. Jika inflasi inti terjaga di level tersebut, Fed berpeluang besar akan mempertahankan posisi dovish alias tidak menaikkan suku bunga acuannya sehingga menjadi stimulus terhadap industri keuangan dan perekonomian.
Kabar-kabar positif itu diekspektasikan menyumbat sentimen negatif yang sebelumnya mengemuka dari Dana Moneter Internasional (IMF). Lembaga tersebut memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,3% dari sebelumnya 3,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/dru) Next Article Saham Teknologi Berguguran Lagi, Wall Street Dibuka Merah
Pada Rabu (10/4/2019) pukul 19:50 WIB, atau Rabu pukul 8:30 waktu AS, indeks futures Dow Jones menguat 40 poin ke 26.150,58 sedangkan indeks futures S&P 500 naik tipis sebesar 5,25% ke 2.878,2. Indeks futures merupakan salah satu indikator ekspektasi pelaku pasar terhadap pergerakan bursa ke depan.
Dari sisi kinerja, beberapa perusahaan AS memang membukukan laporan keuangan positif yang bisa menjadi amunisi kenaikan harga saham-saham unggulan (blue chips).
Pelaku pasar di Wall Street juga mengantisipasi data inflasi dan notulensi rapat Federal Reserve, yang diperkirakan berujung pada sentimen positif terhadap perekonomian AS. Data inflasi (indeks harga konsumen/IHK) AS diprediksi menyentuh 0,4% secara bulanan akibat kenaikan harga BBM.
Namun, pelaku pasar lebih mencermati inflasi inti yang terjaga di level 0,1%, sehingga secara tahunan inflasi inti berada di level 2%. Jika inflasi inti terjaga di level tersebut, Fed berpeluang besar akan mempertahankan posisi dovish alias tidak menaikkan suku bunga acuannya sehingga menjadi stimulus terhadap industri keuangan dan perekonomian.
Kabar-kabar positif itu diekspektasikan menyumbat sentimen negatif yang sebelumnya mengemuka dari Dana Moneter Internasional (IMF). Lembaga tersebut memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,3% dari sebelumnya 3,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/dru) Next Article Saham Teknologi Berguguran Lagi, Wall Street Dibuka Merah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular