Inflasi AS Diprediksi Naik, Wall Street Diestimasi Menguat

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
10 April 2019 18:53
Kontrak future indeks acuan bursa saham Wall Street diimplikasikan melaju ke zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (10/4/2019).
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak future indeks acuan bursa saham Wall Street diimplikasikan melaju ke zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (10/4/2019).

Hingga berita ini dimuat, kontrak future Dow Jones dan Nasdaq Composite mengimplikasikan menguat masing-masing sebesar 65,42 poin dan 16,76 poin, sementara S&P 500 diimplikasikan naik 8,05 poin.

Hawa positif datang dari ekspektasi pelaku pasar atas rilis data indeks harga konsumen (IHK) dan rilis notulensi rapat (minutes of meeting) komite pengambil kebijakan The Federal Reserves/The Fed (FOMC).

Konsensus memprediksi bahwa tingkat inflasi tahunan bulan Maret akan 0,3% menjadi 1,8% year-on-year (YoY), sedangkan indeks inflasi bulanan diproyeksikan tumbuh 0,1% ke level 0,3% month-on-month (MoM), dilansir Trading Economics.

Jika tingkat inflasi, baik tahunan maupun bulanan tumbuh menandakan tingginya tingkat pembelian masyarakat Amerika Serikat. Alhasil, pelaku pasar tentunya memalingkan mukanya sebentar dari kabar perlambatan ekonomi global yang diproyeksikan Dana Moneter Internasional (IMF).



Kemarin (10/4/2019), IMF mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada di kisaran 3,3%, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,5%.

Lebih lanjut, jika dalam notulensi rapatnya, pejabat FOMC lainnya menunjukkan aura kalem atau dovish, maka perekonomian AS diestimasikan dapat semakin pulih.

Sebagai informasi, pada Maret, The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 2,25-2,5% dengan proyeksi posisi suku bunga akhir tahun di juga berada di kisaran yang sama.

Terlebih lagi, awalnya pelaku pasar memprediksi emiten-emiten Wall Street akan mencatatkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan untuk kuartal I-2019, namun isu itu terbantahkan.

Delta Air Lines baru saja merilis laporan keuangan kuartal I-2019 yang mengalahkan ekspektasi pasar.

Perusahaan berhasil membukukan pendapatan hingga US$ 10,47 miliar setara Rp 148,67 triliun (Kurs Rp 14.200/US$), di atas proyeksi analis sebesar US$ 10,42 miliar.

Pada hari ini, investor akan mencermati rilis data Tingkat inflasi tahunan dan bulanan pada pukul 19:30 WIB, serta rilis notulensi rapat anggota FOMC pukul 22:50 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular