
Ekspektasi Pemulihan Ekonomi Menguat, Wall Street Dibuka Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis pada perdagangan Selasa (25/5/2021), masih didorong kenaikan saham teknologi dan saham siklikal yang diuntungkan dari pemulihan ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 103,1 poin pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 15 menit bertambah menjadi 75,9 poin (+0,22%) ke 34.469,92. S&P 500 naik 11,8 poin (+0,28%) ke 4.208,83 dan Nasdaq lompat 72,9 poin (+0,53%) ke 13.734,07.
Penguatan mata uang kripto kembali mendongkrak harga saham teknologi yang memiliki eksposur di mata uang digital tersebut. Saham Tesla, tercatat menguat 0,5% sementara saham emiten Coinbase melesat 2,5% setelah mendapat rekomendasi beli dari JPMorgan.
Harga Bitcoin kembali mendekati level US$ 38.000 setelah sempat anjlok hingga menyentuh US$ 32.000 pada Minggu. Kenaikan terjadi setelah Elon Musk menjajaki kemungkinan mendorong pengembangan mata uang kripto yang lebih berkelanjutan.
Saham teknologi yang menguat di antaranya adalah Facebook, Amazon, Apple, Microsoft, Netflix, Nvidia, dan Alphabet (induk usaha Google). Sementara itu, saham maskapai dan produsen pesawat Boeing juga menguat. Saham United Airlines melesat nyaris 3% setelah laba penjualan tiket penerbangan domestik bulan ini sudah lebih tinggi dari posisi 2019.
Pada Senin, bursa saham menguat setelah muncul kabar bagus dari penanganan pandemi di AS, di mana rerata infeksi baru dalam sepekan terakhir menyentuh angka 26.000 atau yang terendah sejak Juni 2020. Hal ini memicu optimisme bahwa pembukaan ekonomi bakal segera dimulai.
Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 186 poin, berkat reli saham Microsoft, Salesforce dan Cisco. Indeks S&P 500 melesat 1%, Nasdaq melompat 1,4% berkat reli saham Facebook, Amazon, Apple, Netflix dan Alphabet. Indeks saham kapitalisasi pasar kecil Russell 2000 juga naik, sebesar 0,5%.
"Saham berbasis pertumbuhan termasuk teknologi mendapatkan kembali posisinya sebagai lokomotif bursa setelah kekhawatiran akan kenaikan suku bunga acuan dan inflasi mulai berkurang," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, kepada CNBC International.
Dengan reli Senin, indeks S&P 500 kini mencetak reli sepanjang bulan Mei, dan hanya berselisih sekitar 1% dari rekor tertingginya awal bulan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Valuasi Tinggi, Wall Street Dibuka Variatif Cenderung Melemah