
10 Besar Underwriter Obligasi di Kuartal I, Siapa Jawaranya?
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
09 April 2019 18:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerbitan obligasi merupakan salah satu strategi pendanaan alternatif bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan modal ekspansi, sekaligus untuk pembiayaan kembali (refinancing) obligasi jatuh tempo.
Obligasi atau surat utang dipilih karena memiliki keunggulan, salah satunya tingkat bunga tetap atau fixed rate sehingga perusahaan penerbit (issuer) punya beban bunga (cost of fund) yang lebih rendah (yang dibayarkan kepada pembeli obligasi) ketimbang suku bunga perbankan.
Data Pefindo dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, jumlah penerbitan obligasi baru tahun 2018 sebesar Rp 105,3 triliun, turun dari 2017 sebesar Rp 155,7 triliun.
Adapun hingga Februari 2019, jumlah obligasi baru dirilis sebesar Rp 13,5 triliun, sementara surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) sebesar Rp 2,6 triliun.
Salah satu bisnis perusahaan sekuritas yang mendukung penerbitan obligasi ialah penjamin emisi alias underwriting baik saham perdana (IPO) maupun underwriting obligasi.
Tugas perusahaan sekuritas menyiapkan, menyusun, dan menjamin penggalangan dana tersebut dengan mempertemukan perusahaan yang dijamin dengan investor-investor pengelola dana jangka panjang.
Tim Riset CNBC Indonesia menghimpun total aktivitas underwriting obligasi (tak termasuk MTN) untuk mengetahui perusahaan efek mana saja yang memimpin bisnis penjamin emisi pada 3 bulan pertama tahun ini.
10 Penjamin Emisi Obligasi Terbesar di Kuartal I/2019
Sumber: Pefindo, KSEI, CNBC Indonesia, diolah
Dari data yang diolah tersebut, terungkap bahwa PT Indo Premier Sekuritas berhasil memimpin klasemen di urutan pertama dengan total emisi 49 obligasi, dengan nilai mencapai Rp 4,32 triliun.
Beberapa di antaranya yakni menjadi penjamin emisi obligasi milik PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) pada Maret lalu, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).
Posisi kedua dengan total aktivitas underwriting sebesar 47 emisi obligasi, dipegang oleh PT Mandiri Sekuritas. Alhasil total nilai transaksi penjaminan emisi yang berhasil dicatatkan anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ini adalah Rp 2,66 triliun, sekitar 38,42% lebih rendah dari transaksi Indo Premier Sekuritas.
Terakhir, posisi ketiga diduduki oleh PT Danareksa Sekuritas yang walau hanya melakukan aktivitas penjaminan emisi untuk 20 obligasi, tapi nilai transaksi yang dibukukan tidak berbeda jauh dengan juara kedua.
Dari penjaminan emis 20 obligasi tersebut, perusahaan mencatatkan nilai penjamin emisi hingga Rp 2,35 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Simak proyeksi obligasi di kuartal II-2019.
[Gambas:Video CNBC]
(dwa/tas) Next Article Pasar Obligasi Negara 'Diam' Jelang Rapat Dewan Gubernur BI
Obligasi atau surat utang dipilih karena memiliki keunggulan, salah satunya tingkat bunga tetap atau fixed rate sehingga perusahaan penerbit (issuer) punya beban bunga (cost of fund) yang lebih rendah (yang dibayarkan kepada pembeli obligasi) ketimbang suku bunga perbankan.
Data Pefindo dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, jumlah penerbitan obligasi baru tahun 2018 sebesar Rp 105,3 triliun, turun dari 2017 sebesar Rp 155,7 triliun.
Adapun hingga Februari 2019, jumlah obligasi baru dirilis sebesar Rp 13,5 triliun, sementara surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) sebesar Rp 2,6 triliun.
Salah satu bisnis perusahaan sekuritas yang mendukung penerbitan obligasi ialah penjamin emisi alias underwriting baik saham perdana (IPO) maupun underwriting obligasi.
Tugas perusahaan sekuritas menyiapkan, menyusun, dan menjamin penggalangan dana tersebut dengan mempertemukan perusahaan yang dijamin dengan investor-investor pengelola dana jangka panjang.
Tim Riset CNBC Indonesia menghimpun total aktivitas underwriting obligasi (tak termasuk MTN) untuk mengetahui perusahaan efek mana saja yang memimpin bisnis penjamin emisi pada 3 bulan pertama tahun ini.
10 Penjamin Emisi Obligasi Terbesar di Kuartal I/2019
Penjamin Emisi | Nilai Emisi (Rp triliun) | Jumlah Issues | |
1 | Indo Premier Sekuritas | 4,32 | 49 |
2 | Mandiri Sekuritas | 2,66 | 47 |
3 | Danareksa Sekuritas | 2,35 | 20 |
4 | DBS | 2,29 | 37 |
5 | CGS-CIMB Sekuritas | 2,23 | 30 |
6 | Trimegah Sekuritas | 2 | 29 |
7 | BCA Sekuritas | 1,61 | 24 |
8 | BNI Sekuritas | 1,47 | 17 |
9 | Maybank Kim Eng | 0,517 | 13 |
10 | Bahana Sekuritas | 0,294 | 13 |
Dari data yang diolah tersebut, terungkap bahwa PT Indo Premier Sekuritas berhasil memimpin klasemen di urutan pertama dengan total emisi 49 obligasi, dengan nilai mencapai Rp 4,32 triliun.
Beberapa di antaranya yakni menjadi penjamin emisi obligasi milik PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) pada Maret lalu, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).
Posisi kedua dengan total aktivitas underwriting sebesar 47 emisi obligasi, dipegang oleh PT Mandiri Sekuritas. Alhasil total nilai transaksi penjaminan emisi yang berhasil dicatatkan anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ini adalah Rp 2,66 triliun, sekitar 38,42% lebih rendah dari transaksi Indo Premier Sekuritas.
Terakhir, posisi ketiga diduduki oleh PT Danareksa Sekuritas yang walau hanya melakukan aktivitas penjaminan emisi untuk 20 obligasi, tapi nilai transaksi yang dibukukan tidak berbeda jauh dengan juara kedua.
Dari penjaminan emis 20 obligasi tersebut, perusahaan mencatatkan nilai penjamin emisi hingga Rp 2,35 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Simak proyeksi obligasi di kuartal II-2019.
[Gambas:Video CNBC]
(dwa/tas) Next Article Pasar Obligasi Negara 'Diam' Jelang Rapat Dewan Gubernur BI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular