Pasar Obligasi Negara 'Diam' Jelang Rapat Dewan Gubernur BI

Muhammad Maruf, CNBC Indonesia
19 October 2022 11:05
Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan September 2022. (Tangkapan layar Youtube BI)
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan September 2022. (Tangkapan layar Youtube BI)

Jakarta, CNBC - Harga atau yield Surat Berharga Negara (SBN) nyaris tak bergerak menjelang rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan berlangsung hari ini dan besok (19-20/10/2022).

Yield SBN benchmark 5 tahun pagi ini, Pukul 1055 WIB tetap berada di level kemarin 7.05%. Menandai level di atas 7% di tiga hari berturut turut, atau level tertinggi sejak pertengahan 2020.

Yield SBN acuan 10 tahun slip 1 bp ke 7.43%, sementara seri acuan 15 tahun naik 3 bp ke 7.46%, dan tenor 20 tahun turun 1 bp ke 7.44%. Pergerakan yield berbanding terbalik dengan harga SBN.

Kurva obligasi negara yang cenderung melandai, di tandai oleh penurunan signifikan yield tenor jangka panjang tidak lepas dari operasi twist yang dijalankan Bank Indonesia. Bank sentral banyak membeli obligasi tenor jangka panjang di pasar perdana, dan menjual jangka pendek di pasar sekunder.

Beberapa trader berharap BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bp).

Ini sesuai dengan konsensus pasar yang di kumpulkan CNBC Indonesia Research. BIdiperkirakan masih melanjutkan kebijakan agresifnya, diproyeksi kembali menaikkan BI7DRRsebesar 50 bp.

Konsensus pasar yang dihimpun, memproyeksikan BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25-75 bps.

Dari 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, sebanyak lima lembaga/institusi memperkirakan bank sentral akan mengerek BI7DRR sebesar 25 bp menjadi 4,50%, tujuh lembaga/institusi memproyeksi kenaikan BI7DRR sebesar 50 bp menjadi 4,75% sementara satu lembaga memperkirakan kenaikan sebesar 75 bpmenjadi 5,00%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mum/mum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Putar Balik! Kini Malah Ramai-ramai 'Serbu' RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular