
Data Ekonomi AS & Situasi Politik Inggris Untungkan Yen
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 April 2019 11:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang masih menunjukkan kekuatannya di hadapan dolar AS, pada perdagangan hari ini Selasa (9/4/19) pukul 10:55 WIB, yen diperdagangkan di kisaran 111,37/US$ atau menguat (USD/JPY bergerak turun) dibandingkan penutupan Senin (8/4/19) di level 111,64/US$.
Di waktu yang sama yen terhadap poundsterling diperdagangkan di kisaran 145,61/GBP.
Kembali munculnya potensi pelambatan ekonomi di AS menjadi penekan dolar. Mengutip data dari Forex Factory, inflasi yang dilihat dari indeks harga konsumen (IHK) diprediksi naik 0,3% di bulan Maret dari bulan sebelumnya yang naik 0,2%. Data tersebut akan dirilis Rabu (10/4/19) besok.
Namun kenaikan tersebut menjadi kabar buruk setelah pada hari Jumat (5/4/19) lalu Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan kenaikan indeks rata-rata upah hanya 0,1%.
Kenaikan upah yang di bawah inflasi akan membuat daya beli masyarakat turun yang berdampak buruk bagi perekonomian AS.
Sementara itu dari Inggris, fokus tertuju dinamika politik jelang pertemuan Perdana Menteri Theresa May dengan Uni Eropa Rabu besok waktu setempat untuk meminta penundaan Brexit.
Pemerintah Inggris tengah berdiskusi dengan pihak oposisi untuk membuat proposal yang akan disetujui oleh Parlemen Inggris.
Analisis Teknikal USD/JPY
Pasangan USD/JPY pada grafik 30 menit bergerak di bawah Moving Average (MA) 8 (garis merah), 21 (garis hijau), dan 125 (garis biru). Indikator MACD bergerak turun di wilayah negatif, sementara Stochastic bergerak naik setelah mencapai wilayah jenuh jual (oversold).
Penurunan lebih lanjut perlu konfirmasi penembusan support terdekat di kisaran 111,28, dengan target ke area 110,96. Sementara resisten berada di kisaran 111,60, selama tertahan di bawah level tersebut USD/JPY masih cenderung turun.
Analisis Teknikal GBP/JPY
Pada grafik 30 menit GBP/JPY bergerak di kisaran MA 8, 21 dan 125 yang memberikan gambaran pasangan mata uang ini sedang berkonsolidasi. Indikator MACD yang bergerak dekat level 0 sebagai ambang batas sentimen bearish atau bullish juga mengkonfirmasi fase konsolidasi tersebut.
Sementara indikator stochastic naik menuju wilayah jenuh beli (overbought).
Dengan resisten terdekat di kisaran 145,89, GBP/JPY berpeluang turun kembali selama tidak menembus resisten tersebut. Target penurunan ke area 145,33, dan jika mampu dilewati GBP/JPY kemungkinan turun lebih dalam ke area 145,03.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Sepekan Naik 1,5%, Dolar AS di Level Tertinggi 7 Bulan vs Yen
Di waktu yang sama yen terhadap poundsterling diperdagangkan di kisaran 145,61/GBP.
Kembali munculnya potensi pelambatan ekonomi di AS menjadi penekan dolar. Mengutip data dari Forex Factory, inflasi yang dilihat dari indeks harga konsumen (IHK) diprediksi naik 0,3% di bulan Maret dari bulan sebelumnya yang naik 0,2%. Data tersebut akan dirilis Rabu (10/4/19) besok.
Kenaikan upah yang di bawah inflasi akan membuat daya beli masyarakat turun yang berdampak buruk bagi perekonomian AS.
Sementara itu dari Inggris, fokus tertuju dinamika politik jelang pertemuan Perdana Menteri Theresa May dengan Uni Eropa Rabu besok waktu setempat untuk meminta penundaan Brexit.
Pemerintah Inggris tengah berdiskusi dengan pihak oposisi untuk membuat proposal yang akan disetujui oleh Parlemen Inggris.
Analisis Teknikal USD/JPY
![]() |
Pasangan USD/JPY pada grafik 30 menit bergerak di bawah Moving Average (MA) 8 (garis merah), 21 (garis hijau), dan 125 (garis biru). Indikator MACD bergerak turun di wilayah negatif, sementara Stochastic bergerak naik setelah mencapai wilayah jenuh jual (oversold).
Penurunan lebih lanjut perlu konfirmasi penembusan support terdekat di kisaran 111,28, dengan target ke area 110,96. Sementara resisten berada di kisaran 111,60, selama tertahan di bawah level tersebut USD/JPY masih cenderung turun.
Analisis Teknikal GBP/JPY
![]() |
Pada grafik 30 menit GBP/JPY bergerak di kisaran MA 8, 21 dan 125 yang memberikan gambaran pasangan mata uang ini sedang berkonsolidasi. Indikator MACD yang bergerak dekat level 0 sebagai ambang batas sentimen bearish atau bullish juga mengkonfirmasi fase konsolidasi tersebut.
Sementara indikator stochastic naik menuju wilayah jenuh beli (overbought).
Dengan resisten terdekat di kisaran 145,89, GBP/JPY berpeluang turun kembali selama tidak menembus resisten tersebut. Target penurunan ke area 145,33, dan jika mampu dilewati GBP/JPY kemungkinan turun lebih dalam ke area 145,03.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Sepekan Naik 1,5%, Dolar AS di Level Tertinggi 7 Bulan vs Yen
Most Popular