
Akuisisi Bank Permata Kian Terang, Saham BMRI Naik 1,65%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
09 April 2019 10:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada perdagangan Selasa pagi ini (9/4/2019) menguat di tengah rencana pembelian saham PT Bank Permata Tbk (BNLI).
Investor tampaknya mulai berharap manajemen Bank Mandiri akan menyampaikan kabar terbaru pada April ini terkait dengan uji tuntas (due dilligence) rencana pembelian bank yang dimiliki oleh Standard Chartered Bank (Stanchart) dan PT Astra International Tbk (ASII) itu.
Data Bursa Efek Indonesia mencatat, pagi ini harga saham saham BMRI naik 1,65% ke level Rp 7.700/saham. Volume perdagangan saham 11,38 juta saham senilai Rp 87,29 miliar.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyatakan hasil due diligence rencana akuisisi Bank Permata oleh Bank Mandiri akan diumumkan bulan ini.
"Harusnya bulan ini kami disclose hasil due diligence. Tapi sekarang belum bisa karena kami kan listed company," kata Tiko, panggilan akrabnya, ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (8/4/2019) malam.
Saat ini Bank Mandiri tengah melakukan kajian dan negosiasi harga dengan Bank Permata.
Tiko menambahkan, rencana akuisisi ini sudah ada dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) namun mengenai harga belum ada kesepakatan.
"Cuma beberapa berita di koran-koran mengenai valuasi tuh itu enggak ada, belum ada di RBB," katanya.
Tiko mengharapkan proses akuisisi selesai tahun ini. Namun, semuanya belum pasti, masih tergantung negosiasi. Bila negosiasi tidak cocok maka bisa juga proses akuisisi dibatalkan.
"Tahun ini, tapi tergantung negosiasi nanti. Belum tentu juga. Kalau enggak cocok kan bisa batal juga," tuturnya.
BMRI mengaku kelebihan modal sebesar Rp 30 triliun, maka itu pihaknya bermaksud mengakuisisi bank kelas medium. Akuisisi Bank Permata sendiri tengah dalam proses due diligence. Tiko menyatakan setelah uji tuntas baru pihaknya tawar-menawar harga.
(hps/tas) Next Article Bank Mandiri Dapat Prioritas Beli Permata, Harga Tawar Naik
Investor tampaknya mulai berharap manajemen Bank Mandiri akan menyampaikan kabar terbaru pada April ini terkait dengan uji tuntas (due dilligence) rencana pembelian bank yang dimiliki oleh Standard Chartered Bank (Stanchart) dan PT Astra International Tbk (ASII) itu.
Data Bursa Efek Indonesia mencatat, pagi ini harga saham saham BMRI naik 1,65% ke level Rp 7.700/saham. Volume perdagangan saham 11,38 juta saham senilai Rp 87,29 miliar.
"Harusnya bulan ini kami disclose hasil due diligence. Tapi sekarang belum bisa karena kami kan listed company," kata Tiko, panggilan akrabnya, ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (8/4/2019) malam.
Saat ini Bank Mandiri tengah melakukan kajian dan negosiasi harga dengan Bank Permata.
Tiko menambahkan, rencana akuisisi ini sudah ada dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) namun mengenai harga belum ada kesepakatan.
"Cuma beberapa berita di koran-koran mengenai valuasi tuh itu enggak ada, belum ada di RBB," katanya.
Tiko mengharapkan proses akuisisi selesai tahun ini. Namun, semuanya belum pasti, masih tergantung negosiasi. Bila negosiasi tidak cocok maka bisa juga proses akuisisi dibatalkan.
"Tahun ini, tapi tergantung negosiasi nanti. Belum tentu juga. Kalau enggak cocok kan bisa batal juga," tuturnya.
BMRI mengaku kelebihan modal sebesar Rp 30 triliun, maka itu pihaknya bermaksud mengakuisisi bank kelas medium. Akuisisi Bank Permata sendiri tengah dalam proses due diligence. Tiko menyatakan setelah uji tuntas baru pihaknya tawar-menawar harga.
(hps/tas) Next Article Bank Mandiri Dapat Prioritas Beli Permata, Harga Tawar Naik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular