
Mayoritas Bursa Saham Asia Dibuka Menghijau, Kecuali...
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 April 2019 09:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (9/4/2019 seiring dengan kondusifnya sentimen pasar global.
Pada pembukaan perdagangan, indeks Nikkei naik 0,08%, indeks Straits Times naik 0,07%, dan indeks Kospi naik 0,08%. Namun dua bursa utama Asia lainnya yakni indeks Shanghai di China dan Hang Seng Hong Kong dibuka melemah masing-masing 0,14% dan 0,04%.
Kondisi yang masih mendukung membuat aksi beli dilakukan di bursa saham Benua Kuning. Sepanjang pekan lalu, AS dan China menggelar negosiasi dagang selama 3 hari di Washington, pascanegosiasi yang sebelumnya digelar di Beijing.
Dalam negosiasi pekan lalu di Washington, delegasi AS masih dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, sementara delegasi China tetap dikomandoi oleh Liu He yang merupakan Wakil Perdana Menteri.
Liu He mengatakan bahwa sebuah konsensus baru terkait dengan teks kesepakatan dagang kedua negara telah dicapai, seperti dilaporkan oleh media milik pemerintah China Xinhua yang dikutip dari CNBC International.
Dialog dagang kedua negara kemudian berlanjut pekan ini melalui video conference.
Selain itu, rilis data ekonomi yang oke ikut membuat bursa saham Asia menghijau.
Kemarin sore (8/4/2019), cadangan devisa Singapura periode Maret 2019 diumumkan naik menjadi S$ 400,2 miliar, dari yang sebelumnya S$ 395,2 miliar pada bulan Februari.
Namun di sisi lain, aksi ambil untung menerpa bursa saham China dan Hong Kong. Maklum, penguatan yang terjadi sepanjang pekan lalu sudah begitu signifikan sehingga membuka ruang bagi investor untuk merealisasikan keuntungan yang sudah diraup.
Sepanjang pekan lalu, indeks Shanghai meroket 5%, sementara indeks Hang Seng melejit 3,1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article IMF Sebut Outlook Global Negatif, Bursa Asia Masuk Zona Merah
Pada pembukaan perdagangan, indeks Nikkei naik 0,08%, indeks Straits Times naik 0,07%, dan indeks Kospi naik 0,08%. Namun dua bursa utama Asia lainnya yakni indeks Shanghai di China dan Hang Seng Hong Kong dibuka melemah masing-masing 0,14% dan 0,04%.
Kondisi yang masih mendukung membuat aksi beli dilakukan di bursa saham Benua Kuning. Sepanjang pekan lalu, AS dan China menggelar negosiasi dagang selama 3 hari di Washington, pascanegosiasi yang sebelumnya digelar di Beijing.
Dalam negosiasi pekan lalu di Washington, delegasi AS masih dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, sementara delegasi China tetap dikomandoi oleh Liu He yang merupakan Wakil Perdana Menteri.
Liu He mengatakan bahwa sebuah konsensus baru terkait dengan teks kesepakatan dagang kedua negara telah dicapai, seperti dilaporkan oleh media milik pemerintah China Xinhua yang dikutip dari CNBC International.
Dialog dagang kedua negara kemudian berlanjut pekan ini melalui video conference.
Selain itu, rilis data ekonomi yang oke ikut membuat bursa saham Asia menghijau.
Kemarin sore (8/4/2019), cadangan devisa Singapura periode Maret 2019 diumumkan naik menjadi S$ 400,2 miliar, dari yang sebelumnya S$ 395,2 miliar pada bulan Februari.
Namun di sisi lain, aksi ambil untung menerpa bursa saham China dan Hong Kong. Maklum, penguatan yang terjadi sepanjang pekan lalu sudah begitu signifikan sehingga membuka ruang bagi investor untuk merealisasikan keuntungan yang sudah diraup.
Sepanjang pekan lalu, indeks Shanghai meroket 5%, sementara indeks Hang Seng melejit 3,1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article IMF Sebut Outlook Global Negatif, Bursa Asia Masuk Zona Merah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular