IHSG Menguat 2 Hari Beruntun, Terima Kasih Damai Dagang!

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 April 2019 16:50
Sektor Jasa Keuangan Pimpin Penguatan IHSG
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Secara sektoral, sektor jasa keuangan menjadi motor utama penggerak IHSG. Hingga akhir sesi II, indeks sektor jasa keuangan terapresiasi sebesar 1,2%.

Apresiasi sektor jasa keuangan terjadi seiring dengan aksi beli atas saham-saham bank yang masuk dalam kategori BUKU 4 (bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun).

Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melejit 3,02%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 2,92%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melesat 1,69%, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik 0,91%, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkerek 0,82%.

Jika kesepakatan dagang antara AS dan China benar bisa dicapai, tentu laju perekonomian dunia, termasuk Indonesia, akan bisa dipacu untuk melaju lebih kencang. Ketika ini yang terjadi, ada peluang bahwa permintaan kredit di tanah air akan terkerek naik dan memompa pendapatan bank-bank BUKU 4.


Selain karena optimisme terkait damai dagang AS-China, penguatan rupiah juga melandasi aksi beli atas saham-saham bank BUKU 4. Hingga sore hari, rupiah menguat 0,28% di pasar spot ke level Rp 14.175/dolar AS.

Ada dua faktor yang membuat rupiah bisa perkasa melawan dolar AS. Pertama, damai dagang AS-China yang kian dekat. Optimisme bahwa AS dan China akan segera meneken kesepakatan dagang membuat pelaku pasar enggan bermain aman sehingga instrumen safe haven seperti dolar AS menjadi dilego.

Kedua, rilis data ekonomi AS yang mengecewakan. Kemarin, penciptaan lapangan kerja (di luar sektor pertanian) periode Maret 2019 versi ADP diumumkan sebanyak 129.000 saja, jauh di bawah konsensus yang sebanyak 184.000, seperti dilansir dari Forex Factory.

Lemahnya angka penciptaan lapangan kerja membuat pelaku pasar kian yakin bahwa The Federal Reserve selaku bank sentral AS belum akan mengerek tingkat suku bunga acuan pada tahun ini.

Tanpa bensin berupa kenaikan suku bunga acuan, praktis dolar AS menjadi kehilangan pijakan untuk menguat.

Terakhir, saham-saham bank BUKU 4 dikoleksi investor seiring dengan ekspektasi atas kinclongnya kinerja keuangan periode kuartal-I 2019 yang dalam waktu dekat akan mulai dirilis.

LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>

(ank/tas)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular