ADB: Ekonomi Asia Melambat di 2019 Gara-gara Perang Dagang

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
04 April 2019 12:42
Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian wilayah Asia berkembang akan tumbuh 5,7% di 2019.
Foto: Asian Development Bank (Dok. Reuters)
Jakarta, CNBC Indonesia - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia tahun ini akan melambat dibandingkan catatan di 2018.

Dalam Asian Development Outlook (ADO) 2019 yang dirilis Rabu (3/4/2019), organisasi internasional yang berbasis di Manila, Filipina, itu memperkirakan ekonomi di wilayah Asia berkembang akan tumbuh 5,7% di 2019. Angka ini lebih rendah dari capaian 5,9% di 2018.



Tahun depan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) itu diproyeksikan akan semakin lambat dengan laju ekspansi hanya 5,6%.

Perseteruan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China masih menjadi risiko utama proyeksi ekonomi wilayah ini sementara perundingan yang berlarut-larut menambah panjang ketidakpastian, tulis ADB.

Risiko lainnya adalah potensi melambatnya ekonomi negara-negara maju, seperti China, dan gejolak pasar keuangan.

"Pertumbuhan secara umum tetap solid dengan kuatnya atau tumbuhnya konsumsi dalam negeri di seluruh wilayah ini. Hal ini meredam dampak melambatnya ekspor," kata kepala ekonom ADB Yasuyuki Sawada, dikutip dari keterangan resmi ADB.

"Ketidakpastian yang memayungi proyeksi tersebut masih tinggi," tambahnya.



ADB memperkirakan pertumbuhan gabungan di AS, Uni Eropa (UE), dan Jepang mencapai 1,9% tahun ini dan hanya 1,6% di 2020 akibat ketatnya kondisi fiskal dan moneter di AS, ketidakpastian Brexit, dan perang dagang AS-China.

Ekonomi China juga diperkirakan tumbuh lebih lambat tahun ini di angka 6,3% dari 6,6% di 2018. Laju ekspansi di 2020 bahkan lebih rendah lagi, yaitu hanya 6,1%.

Saksikan saran ADB agar ekonomi Indonesia tumbuh 7% berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(dru) Next Article Proyeksi ADB: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stagnan di 2019!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular