Defisit Transaksi Berjalan Menggelembung, ADB Angkat Bicara

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
08 February 2019 16:21
Kondisi CAD tersebut sebenarnya tidak mengkhawatirkan, menurut Research Advisor Asian Development Bank (ADB) Jesus Felipe.
Foto: REUTERS/Cheryl Ravelo
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengumumkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/ CAD) di kuartal keempat tahun lalu mencapai US$9,1 miliar atau 3,57% dari produk domestik bruto (PDB).

Sepanjang tahun lalu, CAD berada di US$31,1 miliar atau 2,98% dari PDB.


Meski kondisinya memburuk di kuartal terakhir tahun lalu, kondisi tersebut sebenarnya tidak mengkhawatirkan, menurut Research Advisor Asian Development Bank (ADB) Jesus Felipe.

"Angka-angka tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan, itu bukanlah tanda sebuah krisis," ujarnya kepada Pangeran Punce dalam acara Closing Bell CNBC Indonesia, Jumat (8/2/2019).

"Anda harus memahami posisi Indonesia saat ini di mana Indonesia perlu melakukan impor untuk membangun infrastruktur, industri, dan sebagainya," tambah Felipe. "Yang perlu dipahami Indonesia adalah apa yang bisa diekspor untuk mendatangkan cukup banyak devisa dan menutup impor."


Ia menegaskan Indonesia harus memperbaiki kondisi ekspornya dengan memperbanyak pengiriman barang-barang bernilai tambah tinggi dan tidak hanya bergantung pada komoditas.

"Indonesia harus mendiversifikasi ekonominya keluar dari sumber daya alam dan meningkatkan industri manufaktur sederhana agar dapat memproduksi produk-produk bernilai tambah lebih tinggi," kata Felipe.
(dru) Next Article ADB: Ekonomi RI Masih Aman Meski CAD Melebar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular