
Data Inflasi Memang Oke, Tapi Gagal Selamatkan IHSG
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 April 2019 13:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat dibuka menguat 0,26% ke level 6.485,72 pada perdagangan pertama di pekan ini, (1/4/2019) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mengakhiri sesi 1 dengan pelemahan sebesar 0,11% ke level 6.461,55.
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan bursa saham utama kawasan Asia yang kompak ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 1,48%, indeks Shanghai naik 2,32%, indeks Hang Seng menguat 1,66%, indeks Straits Times juga naik 0,86%, dan indeks Kospi naik 1,28%.
Aksi ambil untung membuat IHSG tak bisa berbicara banyak. Sepanjang pekan lalu, IHSG memang membukukan koreksi sebesar 0,87%.
Namun, ada saham-saham berkapitalisasi pasar besar yang justru membukukan penguatan signifikan pada pekan lalu dan kini membuka ruang bagi investor untuk mencairkan keuntungan yang sudah didapatkan.
Sepanjang pekan lalu, harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik sebesar 1,09%, sementara saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melejit sebesar 3,4%. Per akhir sesi 1, harga saham BBCA jatuh sebesar 1,17%, sementara saham TLKM melemah 0,51%.
Di sisi lain, bursa saham regional berhasil menghijau seiring dengan aura damai dagang AS-China yang kian terasa.
Pada pekan lalu, kedua negara menggelar negosiasi dagang selama dua hari di Beijing. Pihak AS mengirim Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin untuk bernegosiasi dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
Melalui cuitan di akun Twitter, Mnuchin menyebut bahwa negosiasi dagang dengan China berlangsung konstruktif.
"@USTradeRep (Lighthizer) dan saya menyelesaikan negosiasi dagang yang konstruktif di Beijing," cuit Mnuchin melalui akun Twitternya, @stevenmnuchin1, pada Jumat (29/3/2019).
"Saya menantikan untuk menyambut Wakil Perdana Menteri China Liu He untuk melanjutkan diskusi yang penting ini di Washington pada pekan depan," tambah Mnuchin dalam cuitan yang sama.
Pascanegosiasi dagang pekan lalu, China memutuskan untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk otomotif dan suku cadang asal AS yang semestinya berlaku pada 2 April. Sejatinya, bea masuk atas produk tersebut akan naik dari 10% menjadi 25%, tetapi diputuskan ditunda.
"Langkah ini bertujuan untuk melanjutkan atmosfer positif dari perundingan kedua negara. Ini merupakan langkah konkret China untuk mendorong negosiasi perdagangan bilateral. Kami berharap AS bisa bekerja sama dengan China untuk mempercepat proses negosiasi dan mencapai tujuan menghapus ketegangan dagang," papar keterangan tertulis dari kantor Dewan Negara China, seperti dikutip dari Reuters.
Dari pihak AS, optimisme bahwa damai dagang kedua negara akan segera tercapai diungkapkan langsung oleh sang presiden, Donald Trump.
"Pembicaraan dagang berlangsung dengan sangat baik. Sangat komprehensif, sangat detil dalam merumuskan seluruh masalah kami dengan China dalam beberapa tahun ini. Ini akan menjadi kesepakatan yang bagus," kata Presiden AS Donald Trump di resor Mar-a-Lago (Florida), mengutip Reuters.
Pada pekan ini, kedua negara akan kembali menggelar negosiasi dagang. Kali ini, giliran Liu He yang menyambangi Lighthizer dan Mnuchin di Washington.
LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>
Dari dalam negeri, rilis angka inflasi periode Maret 2019 yang terbilang oke tak mampu menyelamatkan IHSG.
Sekitar sejam sebelum perdagangan sesi 1 berakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa terjadi inflasi sebesar 0,11% secara bulanan pada bulan lalu, tak jauh berbeda dengan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yakni 0,12%.
Sejatinya, inflasi yang berada di bawah ekspektasi bisa diinterpretasikan sebagai bukti dari lemahnya daya beli masyarakat Indonesia.
Namun, lemahnya inflasi pada bulan Maret disebabkan oleh harga bahan makanan yang relatif terjaga.
Pos bahan makanan membukukan deflasi tipis sebesar 0,01% dan menjadi satu-satunya yang membukukan penurunan harga. Sementara itu, enam pos pembentuk inflasi lainnya membukukan kenaikan harga.
Lantas, secara keseluruhan investor melihat bahwa daya beli masyarakat Indonesia masih kuat.
Penurunan tingkat harga pada kelompok bahan makanan lebih disebabkan oleh berlimpahnya pasokan mengingat Indonesia memasuki musim panen pada bulan lalu.
Per akhir sesi 1, indeks sektor barang konsumsi membukukan penguatan sebesar 0,18%.
Saham-saham barang konsumsi yang diburu investor di antaranya: PT Kimia Farma Tbk/KAEF ( 2,53%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP ( 1,07%), dan PT Multi Bintang Indonesia Tbk/MLBI ( 0,4%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan bursa saham utama kawasan Asia yang kompak ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 1,48%, indeks Shanghai naik 2,32%, indeks Hang Seng menguat 1,66%, indeks Straits Times juga naik 0,86%, dan indeks Kospi naik 1,28%.
Aksi ambil untung membuat IHSG tak bisa berbicara banyak. Sepanjang pekan lalu, IHSG memang membukukan koreksi sebesar 0,87%.
Namun, ada saham-saham berkapitalisasi pasar besar yang justru membukukan penguatan signifikan pada pekan lalu dan kini membuka ruang bagi investor untuk mencairkan keuntungan yang sudah didapatkan.
Sepanjang pekan lalu, harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik sebesar 1,09%, sementara saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melejit sebesar 3,4%. Per akhir sesi 1, harga saham BBCA jatuh sebesar 1,17%, sementara saham TLKM melemah 0,51%.
Di sisi lain, bursa saham regional berhasil menghijau seiring dengan aura damai dagang AS-China yang kian terasa.
Pada pekan lalu, kedua negara menggelar negosiasi dagang selama dua hari di Beijing. Pihak AS mengirim Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin untuk bernegosiasi dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
Melalui cuitan di akun Twitter, Mnuchin menyebut bahwa negosiasi dagang dengan China berlangsung konstruktif.
"@USTradeRep (Lighthizer) dan saya menyelesaikan negosiasi dagang yang konstruktif di Beijing," cuit Mnuchin melalui akun Twitternya, @stevenmnuchin1, pada Jumat (29/3/2019).
"Saya menantikan untuk menyambut Wakil Perdana Menteri China Liu He untuk melanjutkan diskusi yang penting ini di Washington pada pekan depan," tambah Mnuchin dalam cuitan yang sama.
Pascanegosiasi dagang pekan lalu, China memutuskan untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk otomotif dan suku cadang asal AS yang semestinya berlaku pada 2 April. Sejatinya, bea masuk atas produk tersebut akan naik dari 10% menjadi 25%, tetapi diputuskan ditunda.
"Langkah ini bertujuan untuk melanjutkan atmosfer positif dari perundingan kedua negara. Ini merupakan langkah konkret China untuk mendorong negosiasi perdagangan bilateral. Kami berharap AS bisa bekerja sama dengan China untuk mempercepat proses negosiasi dan mencapai tujuan menghapus ketegangan dagang," papar keterangan tertulis dari kantor Dewan Negara China, seperti dikutip dari Reuters.
Dari pihak AS, optimisme bahwa damai dagang kedua negara akan segera tercapai diungkapkan langsung oleh sang presiden, Donald Trump.
"Pembicaraan dagang berlangsung dengan sangat baik. Sangat komprehensif, sangat detil dalam merumuskan seluruh masalah kami dengan China dalam beberapa tahun ini. Ini akan menjadi kesepakatan yang bagus," kata Presiden AS Donald Trump di resor Mar-a-Lago (Florida), mengutip Reuters.
Pada pekan ini, kedua negara akan kembali menggelar negosiasi dagang. Kali ini, giliran Liu He yang menyambangi Lighthizer dan Mnuchin di Washington.
LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>
Dari dalam negeri, rilis angka inflasi periode Maret 2019 yang terbilang oke tak mampu menyelamatkan IHSG.
Sekitar sejam sebelum perdagangan sesi 1 berakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa terjadi inflasi sebesar 0,11% secara bulanan pada bulan lalu, tak jauh berbeda dengan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yakni 0,12%.
Sejatinya, inflasi yang berada di bawah ekspektasi bisa diinterpretasikan sebagai bukti dari lemahnya daya beli masyarakat Indonesia.
Namun, lemahnya inflasi pada bulan Maret disebabkan oleh harga bahan makanan yang relatif terjaga.
Pos bahan makanan membukukan deflasi tipis sebesar 0,01% dan menjadi satu-satunya yang membukukan penurunan harga. Sementara itu, enam pos pembentuk inflasi lainnya membukukan kenaikan harga.
Lantas, secara keseluruhan investor melihat bahwa daya beli masyarakat Indonesia masih kuat.
Penurunan tingkat harga pada kelompok bahan makanan lebih disebabkan oleh berlimpahnya pasokan mengingat Indonesia memasuki musim panen pada bulan lalu.
Per akhir sesi 1, indeks sektor barang konsumsi membukukan penguatan sebesar 0,18%.
Saham-saham barang konsumsi yang diburu investor di antaranya: PT Kimia Farma Tbk/KAEF ( 2,53%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP ( 1,07%), dan PT Multi Bintang Indonesia Tbk/MLBI ( 0,4%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular