Duh! Seluruh Indeks Saham Kawasan Asia Menguat kecuali IHSG

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 March 2019 16:47
Negosiasi Dagang AS-China Konstruktif
Foto: Ilustrasi Sekuritas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Di sisi lain, bursa saham regional berhasil melaju di zona hijau seiring dengan negosiasi dagang AS-China yang berlangsung konstruktif. Pada hari ini, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin telah selesai melakukan dialog dagang dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Beijing.

Melalui cuitan di akun Twitter, Mnuchin menyebut bahwa negosiasi dagang dengan China berlangsung konstruktif.


“@USTradeRep (Lighthizer) dan saya menyelesaikan negosiasi dagang yang konstruktif di Beijing,” cuit Mnuchin melaluin akun Twitternya, @stevenmnuchin1.

“Saya menantikan untuk menyambut Wakil Perdana Menteri China Liu He untuk melanjutkan diskusi yang penting ini di Washington pada pekan depan,” tambah Mnuchin dalam cuitan yang sama.

Sebelumnya, pejabat pemerintahan AS mengatakan bahwa China menawarkan proposal yang lebih berani dibandingkan yang mereka tawarkan sebelumnya, termasuk proposal guna mengatasi masalah pemaksaan transfer teknologi, seperti dikutip dari Reuters.

“Mereka (China) berbicara mengenai pemaksaan transfer teknologi dalam koridor yang sebelumnya tak pernah ingin mereka bicarakan – baik dalam cakupan maupun detailnya,” papar pejabat tersebut kepada Reuters.

Pejabat tersebut juga mengungkapkan bahwa para negosiator telah membuat kemajuan terkait dengan penulisan kesepakatan dagang kedua negara.

“Jika Anda melihat (draf) kesepakatan tertulis sebulan yang lalu dibandingkan dengan saat ini, kami telah menciptakan kemajuan di semua bidang.”

Dari sisi AS, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump siap untuk terus bernegosiasi dengan China selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan guna mencapai kesepakatan dagang yang diinginkan pihaknya.

Pernyataan Kudlow tersebut mengindikasikan bahwa AS mengapresiasi itikad baik yang ditunjukkan oleh China sehingga pihaknya siap untuk terus bernegosiasi.


Sejauh ini, perang dagang AS-China terlihat jelas sudah menyakiti perekonomian masing-masing. Di AS, Kemarin (28/3/2019) pembacaan akhir untuk angka pertumbuhan ekonomi periode kuartal-IV 2018 diumumkan di level 2,2% (QoQ annualized), jauh di bawah pembacaan awal yang sebesar 2,6%. Angka final pertumbuhan ekonomi AS tersebut juga lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,4%, seperti dilansir dari Forex Factory.

Jika kesepakatan dagang bisa dicapai, tentu perekonomian AS dan China, berikut perekonomian dunia, bisa dipacu untuk melaju lebih kencang.

BERLANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA.

(ank/prm)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular