Bursa Minta Auditor Penyusun LK AISA 2017 Hadir Besok

Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 March 2019 12:58
Berdasarkan penelusuran terhadap laporan keuangan emiten, KAP tersebut sudah mengaudit laporan keuangan AISA setidaknya sejak laporan keuangan 2004.
Foto: RUPSLB PT tiga pilar sejahtera food (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana akan menghadirkan auditor atau kantor akuntan publik (KAP) yang mengaudit laporan keuangan (Laporan Keuangan) 2017 milik PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) atau TPS Food dalam pertemuan dengan jajaran direksi besok, Jumat (28/03/2018).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia mengatakan Bursa ingin mendapatkan penjelasan terkait proses audit yang dilakukan terhadap laporan keuangan AISA yang diduga ada penggelembungan sebesar Rp 4 triliun.

"Kita bikin lebih dalam lagi ke proses auditnya. Kan ini hasil dari pihak dan profesi penunjang pasar modal kan sudah dilaksanakan," kata Yetna, di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (28/03/2019).

Menurut rencana BEI akan melakukan pemanggilan direksi TPS Food besoki dalam rangka hearing pasca-rilisnya laporan hasil investigasi laporan keuangan AISA dari PT Ernst & Young Indonesia (EY).

Berdasarkan laporan keuangan 2017 yang disampaikan ke BEI, yang bertugas untuk melakukan audit tersebut adalah KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan yang terafiliasi dengan firma audit, pajak, dan konsultasi dunia terkemuka yaitu RSM International.

Berdasarkan penelusuran terhadap laporan keuangan emiten, KAP tersebut sudah mengaudit laporan keuangan AISA setidaknya sejak laporan keuangan 2004.

Lebih lanjut Yetna mengatakan proses meminta klarifikasi ini akan dilakukan bursa kepada direksi TPS Food yang menjabat saat ini. Terdapat beberapa pokok hal yang akan dimintakan penjelasan berkaitan dengan dugaan manipulasi laporan keuangan tersebut.

"Pasti kan terkait penyajian, overstatement, akun. Kedua yang paling penting adalah bagaimana pemanfaatan aset perusahaan. Ini kan transaksinya mengalahkan transaksi afiliasi," kata Yetna.

Pengelembungan laporan keuangan TPS Food ramai lagi setelah keluarnya laporan Hasil Investigasi Berbasis Fakta dari PT Ernst & Young Indonesia (EY).

Dalam laporan setebal 109 halaman tersebut, disebut adanya pengelembungan senilai Rp 4 triliun. Selain itu, dugaan aliran dana sebesar Rp 1,78 triliun dengan berbagai skema dari Grup TPS Food kepada pihak-pihak yang diduga terafiliasi dengan manajemen lama. 
(hps/hps) Next Article Kata Manajemen AISA jika Investigasi EY Dibawa ke Ranah Hukum

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular