Private Placement Rp 1,3 T, Siapa Pembeli Siaga Saham AISA?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 September 2020 08:00
RUPSLB PT tiga pilar sejahtera food (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: RUPSLB PT tiga pilar sejahtera food (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) bakal melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (Non-HMETD) atau private placement dengan menerbitkan 6 miliar saham baru.

Aksi korporasi ini akan dieksekusi di harga Rp 210/saham sehingga perusahaan akan memperoleh dana Rp 1,26 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa PT Pangan Sejahtera Investama (Pasti) akan bertindak sebagai standby buyer aksi korporasi ini. Pasti merupakan pemegang saham perusahaan dengan kepemilikan 32,78%.

"Keberadaan Pasti sebagai calon pemodal atau investor tentunya memberikan kepastian kepada perseroan untuk dapat memperbaiki posisi keuangannya, terutama untuk membayar utang-utang atau kewajiban-kewajiban finansial perseroan yang akan jatuh tempo pada Desember 2020," tulis manajemen perusahaan, dikutip Senin (7/9/2020).

Dana dari aksi korporasi ini nantinya akan digunakan untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan, khususnya untuk melakukan pembayaran kewajiban finansial dan memperkuat struktur permodalan perusahaan.

Utang yang dimaksud antara lain obligasi dan sukuk ijarah TPS Food I dengan pokok masing-masing Rp 600 miliar dan Rp 300 miliar dengan bunga tetap 10,25%. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi, utang ini menjadi jatuh tempo pada 30 Juni 2029 dengan bunga 2% per tahun dengan ketentuan dapat dilakukan buyback sebelum 30 Juni 2022.

Selanjutnya ada Sukuk Ijarah II senilai Rp 1,2 triliun dengan fee Rp 126,6 miliar per tahun. Setelah restrukturisasi, sukuk ini akan jatuh tempo sama dengan seri sebelumnya.

Selanjutnya adalah utang ke perbankan, yakni Citibank, JP Morgan, dan Standard Chartered. Masing-masing saldo terutang dari fasilitas pinjaman bank ini mencapai Rp 434,89 miliar, Rp 333,78 miliar dan Rp 93 miliar.

Manajemen perusahaan menyebutkan, selambatnya aksi korporasi ini akan diselesaikan pada Desember 2020 ini.

Manajemen juga menyebutkan dampak dari aksi korporasi ini adalah adanya penambahan jumlah kas dari Rp 268 miliar menjadi Rp 716 miliar dan peningkatan aset 21% dari Rp 2,16 triliun menjadi Rp 2,61 triliun.

Ekuitas perusahaan yang paling besar mengalami perbaikan dengan private placement ini lantaran saat ini ekuitas berada dalam posisi negatif Rp 1,32 triliun. Namun setelah pelaksanaan ini akan menjadi positif Rp 1,13 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengagetkan! Terancam Didepak, Tiga Pilar Cetak Laba Rp 1,1 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular