Harapan Kenaikan Permintaan Masih Ada, Harga CPO Melejit

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
21 March 2019 08:34
Harga CPO di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup menguat 1,55% ke posisi MYR 2.164/ton (US$ 532,34/ton) pada perdagangan Rabu kemarin (20/3/2019).
Foto: Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) acuan kontrak Juni di Bursa Malaysia Dervatives Exchange ditutup menguat 1,55% ke posisi MYR 2.164/ton (US$ 532,34/ton) pada perdagangan Rabu kemarin (20/3/2019).

Selama sepekan, harga CPO telah terangkat 3,49% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun 2019, harganya tercatat menguat 2,03%.



Pergerakan harga CPO kemarin mendapat dorongan dari harga minyak kedelai di Bursa Chicago yang naik sebesar 0,4% hingga penutupan perdagangan di Malaysia.

Pasalnya, minyak kedelai merupakan salah satu saingan minyak sawit di pasar minyak nabati dunia. Pergerakan harga keduanya akan saling berkorelasi positif.


Selain itu berdasarkan data yang dirilis oleh surveyor kargo Societe Generale de Surveillance (SGS), ekspor produk minyak sawit Malaysia pada periode 1-20 Maret naik 0,8% dari periode yang sama bulan Februari.

Setidaknya data tersebut mengindikasikan adanya peningkatan permintaan sawit. Meskipun Uni Eropa akan agaknya akan menghalangi impor sawit, namun India sebagai importir terbesar berpotensi membeli lebih banyak produk sawit karena harganya yang relatif murah ketimbang rivalnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(taa/prm) Next Article Seperti Kurang Energi, Harga CPO Terus Melorot

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular