
Analisis Teknikal
Sempat tertekan, Saham Astra Mulai Tunjukkan Sinyal Menguat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
14 March 2019 13:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil nasional awal tahun anjlok 15,36%, penurunan terdalam sejak 2009. Ini menjadikan sentimen negatif bagi perusahaan seperti PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang harga sahamnya turun hingga 12% dari awal tahun.
Berdasarkan data Gaikindo, secara total penjualan kendaraan roda empat selama Januari 2019 tercatat hanya 81.218 unit. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, jumlah kendaraan nasional yang terjual mencapai 95.955 unit.
Sentimen penurunan harga saham tersebut sempat membuat pemodal asing melepas asing. Hingga tahun berjalan, saham ASII masih tercatat lebih banyak di jual asing dengan net sell asing Rp 325 miliar hingga sesi I hari ini.
Secara teknikal, pelemahan saham ASII sudah mulai terbatas dan cenderung bergerak menyamping (sideways) secara jangka pendek.
Pergerakan saham ASII menunjukkan tanda-tanda penguatan. Hal ini terlihat dari posisi saat ini yang mulai bergerak di atas rata-rata harganya selama lima hari (moving average five/MA5).
Ruang kenaikan ASII cukup terbuka, dikarenakan posisi sahamnya saat ini bergerak di dekat area jenuh jual (oversold), mengacu pada indikator teknikal stochastic slow.
Hingga berita ini dimuat, saham penguasa otomotif nasional tersebut menguat 1,76% ke level 7.225. Secara kinerja, tahun lalu ASII membukukan laba bersih hingga Rp 21,67 triliun, naik sekitar 15% dibandingkan periode yang sama dari tahun 2017 sebesar Rp 18,85 triliun.
Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan pendapatan ASII yang meningkat hingga 16% menjadi Rp 239,21 triliun dari sebelumnya Rp 206,06 triliun.
Pertumbuhan pendapatan tersebut hampir semuanya berasal segmen bisnis, terutama bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, serta otomotif.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Penjualan Mobil Turun tapi Saham ASII Bisa Naik, Karena LTV?
Berdasarkan data Gaikindo, secara total penjualan kendaraan roda empat selama Januari 2019 tercatat hanya 81.218 unit. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, jumlah kendaraan nasional yang terjual mencapai 95.955 unit.
Sentimen penurunan harga saham tersebut sempat membuat pemodal asing melepas asing. Hingga tahun berjalan, saham ASII masih tercatat lebih banyak di jual asing dengan net sell asing Rp 325 miliar hingga sesi I hari ini.
Secara teknikal, pelemahan saham ASII sudah mulai terbatas dan cenderung bergerak menyamping (sideways) secara jangka pendek.
![]() |
Pergerakan saham ASII menunjukkan tanda-tanda penguatan. Hal ini terlihat dari posisi saat ini yang mulai bergerak di atas rata-rata harganya selama lima hari (moving average five/MA5).
Hingga berita ini dimuat, saham penguasa otomotif nasional tersebut menguat 1,76% ke level 7.225. Secara kinerja, tahun lalu ASII membukukan laba bersih hingga Rp 21,67 triliun, naik sekitar 15% dibandingkan periode yang sama dari tahun 2017 sebesar Rp 18,85 triliun.
Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan pendapatan ASII yang meningkat hingga 16% menjadi Rp 239,21 triliun dari sebelumnya Rp 206,06 triliun.
Pertumbuhan pendapatan tersebut hampir semuanya berasal segmen bisnis, terutama bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, serta otomotif.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Penjualan Mobil Turun tapi Saham ASII Bisa Naik, Karena LTV?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular