
Sejalan dengan Pasar Regional, Harga Obligasi RI Menguat
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
13 March 2019 18:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup menguat pada penutupan perdagangan hari ini, seiring dengan penguatan di pasar obligasi negara ekonomi berkembang lain.
Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga surat utang negara (SUN) itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder.
Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.
Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. Seri acuan yang paling menguat adalah FR00 77 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 4,1 basis poin (bps) menjadi %. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Tiga seri acuan lain juga terkoreksi pada perdagangan hari ini.
Penguatan terjadi di pasar negara berkembang hingga sore ini dan koreksi di mayoritas negara maju.
Kondisi itu mencerminkan invcestor global yang sedang memburu aset lebih berisiko dan membuat aset berisiko terutama di negara berkembang menguat.
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article Virus Corona Bikin Pasar SUN Jalan di Tempat
Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga surat utang negara (SUN) itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder.
Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. Seri acuan yang paling menguat adalah FR00 77 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 4,1 basis poin (bps) menjadi %. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Tiga seri acuan lain juga terkoreksi pada perdagangan hari ini.
Penguatan terjadi di pasar negara berkembang hingga sore ini dan koreksi di mayoritas negara maju.
Kondisi itu mencerminkan invcestor global yang sedang memburu aset lebih berisiko dan membuat aset berisiko terutama di negara berkembang menguat.
Yield Obligasi Negara Acuan 13 Mar 2019
Seri | Jatuh tempo | Yield 12 Mar 2019 (%) | Yield 13 Mar 2019 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar IBPA 12 Mar'19 |
FR0077 | 5 tahun | 7.493 | 7.452 | -4.10 | 7.4124 |
FR0078 | 10 tahun | 7.888 | 7.861 | -2.70 | 7.8216 |
FR0068 | 15 tahun | 8.306 | 8.269 | -3.70 | 8.2225 |
FR0079 | 20 tahun | 8.36 | 8.352 | -0.80 | 8.3118 |
Avg movement | -2.82 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article Virus Corona Bikin Pasar SUN Jalan di Tempat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular