Sabar, 3 Tahun Lagi Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Salip China!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 March 2019 15:26
Ekonomi RI Tumbuh, Bagaimana Kualitasnya?
Ilustrasi Bendera Indonesia (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Selain itu, sebenarnya pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% belum cukup bagi Indonesia. Gampangnya begini. Berdasarkan kajian Bappenas, setiap pertumbuhan ekonomi 1% kira-kira menciptakan sekitar 400.000 lapangan kerja.

Kalau ekonomi tumbuh di kisaran 5%, artinya menciptakan sekitar 2 juta lapangan kerja baru. Sementara per Agustus 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka adalah 7 juta jiwa.

Jadi butuh 3 tahun agar semua pengangguran ini terserap dalam dunia kerja. Itu pun dengan asumsi tidak ada penambahan angkatan kerja baru, yang berarti mustahil.

Belum lagi bicara soal penyumbang pertumbuhan ekonomi, di mana kontribusi industri manufaktur semakin menurun. Pada kuartal IV-2018, pertumbuhan industri pengolahan adalah 4,25%, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 4,35%. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga terus menurun.



Padahal industri manufaktur adalah jaminan mutu dalam penciptaan lapangan kerja. Jadi walau ekonomi tumbuh tetapi industri manufaktur tumbuh melambat maka penciptaan lapangan kerja akan kurang maksimal. Istilahnya, pertumbuhan ekonomi akan kurang berkualitas.

Kesimpulannya, Indonesia jangan cepat puas. Secara angka boleh saja pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membalap China pada 2022. Namun jika ditelisik lebih lanjut, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular