JP Morgan Sarankan Investor Beli Ringgit Malaysia, Ada Apa?
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
06 March 2019 17:39
Jakarta, CNBC Indonesia - JP Morgan menyarankan investor harus mempertimbangkan untuk membeli ringgit Malaysia. Demikian disampaikan Kepala Strategi Valas JP Morgan Jonathan Cavenagh kepada CNBC International, Rabu (6/3/2019).
Menurut dia, kinerja ringgit bakalan semakin moncer apabila damai dagang antara AS dan China terwujud.
"Beberapa laporan menyatakan bahwa China dapat membeli lebih banyak komoditas dari AS sebagai bagian dari perjanjian tarif mereka. Jika benar, Malaysia (salah satu pengekspor minyak sawit top dunia) akan mendapat manfaat darinya," kata Cavenagh.
"Kami pikir prospek perdagangan AS-China yang positif, dan jika kami melihat pengurangan ketegangan yang datang, itu masih bisa menguntungkan ringgit dari level saat ini," lanjutnya.
Perkembangan negosiasi perdagangan yang positif antara AS dan China akan membantu keseimbangan neraca transaksi berjalan Malaysia. Semakin banyak permintaan dari China akan mendorong harga minyak dan mengangkat surplus neraca Malaysia karena merupakan eksportir minyak sawit.
Laporan Goldman Sachs minggu ini juga mendukung pandangan bahwa China mungkin membeli lebih banyak komoditas dari AS jika kesepakatan perdagangan berjalan.
Menurut laporan itu, peningkatan pembelian di beberapa daerah ada dalam meja perundingan, dan Beijing mungkin mempertimbangkan pembelian energi lebih banyak seperti minyak mentah dan LNG - atau gas alam cair.
"Kami berharap bahwa China akan memfokuskan sebagian besar komitmen pembelian totalnya pada komoditas pertanian dan energi," kata Goldman dalam laporannya.
Simak video terkait perang dagang di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Surplus Dagang dengan AS Anjlok, China Resesi?
Menurut dia, kinerja ringgit bakalan semakin moncer apabila damai dagang antara AS dan China terwujud.
"Beberapa laporan menyatakan bahwa China dapat membeli lebih banyak komoditas dari AS sebagai bagian dari perjanjian tarif mereka. Jika benar, Malaysia (salah satu pengekspor minyak sawit top dunia) akan mendapat manfaat darinya," kata Cavenagh.
Perkembangan negosiasi perdagangan yang positif antara AS dan China akan membantu keseimbangan neraca transaksi berjalan Malaysia. Semakin banyak permintaan dari China akan mendorong harga minyak dan mengangkat surplus neraca Malaysia karena merupakan eksportir minyak sawit.
Laporan Goldman Sachs minggu ini juga mendukung pandangan bahwa China mungkin membeli lebih banyak komoditas dari AS jika kesepakatan perdagangan berjalan.
Menurut laporan itu, peningkatan pembelian di beberapa daerah ada dalam meja perundingan, dan Beijing mungkin mempertimbangkan pembelian energi lebih banyak seperti minyak mentah dan LNG - atau gas alam cair.
"Kami berharap bahwa China akan memfokuskan sebagian besar komitmen pembelian totalnya pada komoditas pertanian dan energi," kata Goldman dalam laporannya.
Simak video terkait perang dagang di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Surplus Dagang dengan AS Anjlok, China Resesi?
Most Popular