Cerita Sri Mulyani Soal Sulitnya Genjot Kinerja Ekspor RI

Chandra Gian Asmara & Iswari Anggit, CNBC Indonesia
27 February 2019 18:40
Sri Mulyani Curhat soal Sulitnya menggenjot ekspor nasional.
Foto: Sri Mulyani hadiri konferensi Pers APBN KiTa Edisi Feb 2019. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) meluncurkan pusat informasi tentang dunia ekspor impor berbasis website yang dinamai National Export Dashboard (NED).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang hadir dalam seremonial tersebut menggambarkan bagaimana peliknya permasalahan ekspor nasional yang hanya tumbuh satu digit per tahun.

"Masalah ekspor sangat detail dan pelik. Sekarang pertumbuhannya di bawah 7%. Saya ingin besok 15%, tidak semudah membalikkan telapak tangan," tegas Sri Mulyani, Rabu (27/2/2019).

Sri Mulyani mengemukakan bagaimana sulitnya menggenjot kinerja ekspor nasional. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu bahkan harus kerap kali menjawab pertanyaan media terkait hal tersebut.

Masalahnya, sambung dia, pun beragam. Mulai dari yang bersifat kebijakan pemerintah itu sendiri, maupun secara struktur fundamental ekonomi Indonesia.

"Dinamika butuh kebutuhan mengelolanya, dari ujung ke ujung. Saya harus jawab pertanyaan media setiap hari. Kita lihat secara detail, ada masalah yang sifatnya policy, struktur fundamental, dan competitiveness," jelasnya.

Padahal menurut Sri Mulyani, Indonesia bisa memanfaatkan momentum dari tingkat populasi dunia yang sudah mendekati angka 7 miliar untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara potensial.

"Orang kaya itu, yang kayak digambarkan crazy rich, dia gak mikir konsumsinya. Middle class keinginan kebutuhannya banyak banget. Tradisi AS rich income country, Eropa rich country, atau Jepang," jelasnya.

"Poin saya, market itu growing fast. Who's going to fulfill those demand? Saya ingin sampaikan, potensi market itu unlimited kalau kita memahami geografi global," tegas Sri Mulyani.


(roy) Next Article Neraca Dagang Maret 2020 Surplus US$ 740 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular