RI Kebut Utilisasi Karet Jadi Campuran Aspal Jalan Raya

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
27 February 2019 16:27
Hilirisasi industri karet sebenarnya sudah berjalan sejak lama di Tanah Air.
Foto: Penggunaan Aspal Karet Ditingkatkan untuk Preservasi Jalan Nasional (Biro Pers PUPR)
Jakarta, CNBC Indonesia - Special Ministerial Committe Meeting of The International Tripartite Rubber Council (ITRC) di Bangkok, Thailand, pekan lalu, menghasilkan tiga keputusan utama demi mendongkrak harga karet. Salah satunya adalah peningkatan penggunaan karet di dalam negeri.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pun angkat bicara soal upaya pemerintah mempromosikan dan meningkatkan penggunaan karet alam (natural rubber) di dalam negeri.

Menurutnya, hilirisasi industri karet sebenarnya sudah berjalan sejak lama di Tanah Air, antara lain di sektor otomotif melalui industri ban dan vulkanisir ban.

"Kalau di otomotif sudah, setiap industri mobil kan kita sudah ada pabrik ban, crumb rubber, dan sebetulnya kita sudah banyak. Karet itu bisa dipakai langsung untuk daur ulang ban [...] Industri ban kita bahkan sudah ekspor," kata Airlangga di Hotel Shangri-La, Rabu (27/2/2019).



Pemerintah, lanjutnya, saat ini sedang berusaha meningkatkan utilisasi karet alam di dalam negeri melalui penggunaan 7 persen karet sebagai campuran dalam aspal untuk jalan raya.

"Butuh proses lagi karena pemakaiannya 7% jadi standardisasinya saja ditingkatkan," imbuhnya.

Foto: konferensi pers Kebijakan pemerintah dalam rangka pengendalian Defisit Neraca Transaksi Berjalan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)


Sebelumnya, Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengungkapkan, kira-kira sepanjang 380 ribu kilometer jalan raya tingkat kabupaten dapat memanfaatkan kandungan karet sebanyak 7% dalam aspal.

"Jalan raya kabupaten itu panjangnya empat kali lipat jalan nasional. Sekitar ratusan ribu ton karet bisa diserap tergantung volume aspalnya, Kementerian PUPR yang tahu," kata Sigit.



Ditemui secara terpisah, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Moenardji Soedargo berharap penggunaan aspal karet akan menggunakan jenis karet remah (crumb rubber) supaya integratif dari hulu hingga ke hilir.

"Desain bangun karet Indonesia itu semuanya crumb rubber dari sejak era 1970an. Sebanyak 95% karet Indonesia adalah crumb rubber. Oleh karena itu saya juga menghimbau untuk penggunaan aspal karet, pakailah crumb rubber supaya integratif," jelasnya.

Simak video Gapkindo terkait perkembangan bisnis karet di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Karet & CPO, Komoditas Utama RI yang Tengah Dihantam Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular